Terkuak Target Pendapatan dan GTV GOTO di Q3-2022, Intip Dulu

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyampaikan sejumlah panduan atau target bisnis yang akan direalisasikan pada kuartal III-2022 setelah perseroan mencatatkan performa yang cukup baik di semester I-2022.
Berdasarkan keterangan resmi GOTO yang disampaikan dalam rilis laporan keuangan di Selasa lalu (30/8/2022), manajemen mengungkapkan untuk target kuartal III-2022, pedoman GTV (gross transaction value/nilai transaksi bruto) kuartalan ditetapkan antara Rp 151 triliun-Rp 156 triliun, pendapatan bruto kuartalan Rp 5,7 triliun-Rp 6,0 triliun, dan margin kontribusi sebagai persentase GTV kuartalan dalam rentang -1,3% hingga -1,2%.
Sebagai catatan, khusus di kuartal II-2022, GOTO berhasil meraup nilai GTV sebesar Rp 150,5 triliun yakni melampaui target yang dicanangkan secara kuartalan berkisar antara Rp 142 - Rp 150 triliun. Sementara itu, pendapatan bruto kuartal II-2022 tercatat Rp 5,5 triliun, mencapai batas atas target pendapatan kuartalan.
GTV atau nilai transaksi bruto GOTO mewakili jumlah nilai transaksi dari on-demand services (Gojek), jumlah nilai produk dan jasa dari segmen e-commerce (Tokopedia) dan volume pembayaran atau TPV (total payments volume) melalui platform financial technology services (GoTo Financial), serta tidak memperhitungkan nilai transaksi antarentitas GoTo.
Sementara itu margin kontribusi ialah nilai pendapatan bersih setelah dikurangi dengan berbagai biaya variabel.
"Untuk target pencapaian titik impas (breakeven) margin kontribusi, perseroan menetapkan pedoman kinerja yakni margin kontribusi menjadi positif mulai kuartal pertama 2024, margin kontribusi segmen on-demand menjadi positif pada kuartal pertama 2023, dan margin kontribusi segmen e-commerce menjadi positif pada kuartal keempat 2023," tulis manajemen GoTo, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (1/9).
Target pencapaian breakeven tersebut lebih cepat beberapa kuartal dibandingkan estimasi beberapa analis.
Manajemen menegaskan pedoman tersebut ditetapkan berdasarkan kondisi pasar pada saat ini dan mencerminkan estimasi pendahuluan perseroan, yang keseluruhannya bergantung pada berbagai ketidakpastian, termasuk yang terkait dengan dampak dari pandemi COVID-19.
Dalam siaran persnya, GOTO merilis laporan keuangan per semester I-2022 dibandingkan dengan kinerja keuangan semester I-2022. Pendapatan bruto GOTO naik 49% year on year mencapai Rp 10,7 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 7,19 triliun (proforma).
Sementara itu, nilai transaksi bruto atau GTV dalam 6 bulan naik 42% mencapai Rp 290,5 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski demikian rugi EBITDA semester I-2022 yang disesuaikan mencapai Rp 9,0 triliun, dibandingkan dengan rugi Rp 5,8 triliun pada periode yang sama di tahun 2021. Sementara itu, pendapatan bersih GOTO semester I-2022 tercatat sebesar Rp 3,39 triliun, melesat 73% dari semester I-2021 senilai Rp 1,96 triliun.
"Di kuartal II, kami berhasil menumbuhkan nilai transaksi bruto (GTV) serta pendapatan bruto. Pertumbuhan juga tercatat di margin bisnis, dibandingkan dengan kuartal yang lalu. Hal tersebut mendorong percepatan langkah kami mencapai profitabilitas," kata Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo, dalam keterangan resmi.
Andre menjelaskan, strategi perusahaan yang bergeser dari bisnis berbasis subsidi menuju diferensiasi produk bekerja dengan baik, sebagaimana ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan lintas platform yang semakin tinggi, sehingga perseroan dapat fokus pada para pengguna setia GOTO yang menghasilkan monetisasi yang bernilai tinggi.
Dia menjelaskan, pertumbuhan pendapatan dan GTV perseroan terutama didorong oleh upaya monetisasi yang berlanjut dengan baik, termasuk di antaranya pembaruan skema komisi merchant untuk bisnis e-commerce, pendapatan komisi dari layanan pesan antar makanan yang lebih baik, dan berlanjutnya pemulihan pada sektor mobilitas.
"Di tengah tantangan makroekonomi yang masih berlanjut, kami memperkokoh kepemimpinan di Indonesia, memperluas keragaman dan pendalaman ekosistem untuk terus mengembangkan bisnis. Secara keseluruhan, industri ini akan terus beradaptasi di tengah perubahan yang sangat cepat. Memahami situasi tersebut, GoTo akan terus mengimplementasikan efisiensi biaya dan mendorong sinergi optimal dalam ekosistem," jelas Andre.
Kuartal-I 2022 GOTO Masih Catatkan Rugi Bersih Rp 6,6 T
(hps/hps)