Harga Batu Bara Terbang, Pendapatan BUMI Semester I Naik 66%

Market - Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
02 September 2022 08:16
Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Pemerintah memutuskan untuk menyetop ekspor batu bara pada 1–31 Januari 2022 guna menjamin terpenuhinya pasokan komoditas tersebut untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan independent power producer (IPP) dalam negeri. Kurangnya pasokan batubara dalam negeri ini akan berdampak kepada lebih dari 10 juta pelanggan PLN, mulai dari masyarakat umum hingga industri, di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan non-Jamali. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan peningkatan laba hingga ribuan persen di semester I-2022, yang didukung oleh peningkatan pendapatan secara konsolidasi. Pada semester I-2022, pendapatan BUMI tercatat senilai US$ 3,8 miliar, meningkat 66% dibandingkan periode sebelumnya US$ 2,3 miliar.

Dengan begitu laba periode berjalan yang dapat diatribusikan tercatat US$ 167,7 juta, meningkat 8.726% dibandingkan periode sebelumnya. Direktur Perusahaan Dileep Srivastava mengatakan pendapatan pada semester I diperoleh dari kenaikan harga batu bara hingga 92%.

Hal ini mengimbangi output dan volume penjualan sebesar 14% dan 16% karena kondisi hujan deras yang terus menerus. Perusahaan juga berupaya mengendalikan biaya karena kenaikan harga bahan bakar.

"Royalti meningkat dari 13,5% pada 2021 menjadi 14% pada penjualan domestik dan hingga 28% pada ekspor di anak perusahaan KPC dan Arutmin," kata Dileep dalam siaran resmi, Jumat (2/9/2022).

Dia menambahkan meski secara produksi turun akibat hujan deras berkepanjangan, BUMI berupaya meningkatkan produksinya saat cuaca lebih kering. Target produksi tahun ini berkisar 78-83 juta ton, dengan perkiraan harga rata-rata US$ 120-125 per ton.

Sementara untuk pembayaran utang, pada 12 Juli 2022 BUMI telah melakukan pembayaran pokok dan kupon Tranche A sebesar US$ 731,3 juta secara tunai. Jumlah ini terdiri atas pokok Tranche A sebesar US$ 557,1 juta dan bunga sebesar US$ 174,2 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kebutuhan Melonjak, Produsen Batu Bara Genjot Produksi


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading