Harga Batu Bara Terbang, Pendapatan BUMI Semester I Naik 66%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan peningkatan laba hingga ribuan persen di semester I-2022, yang didukung oleh peningkatan pendapatan secara konsolidasi. Pada semester I-2022, pendapatan BUMI tercatat senilai US$ 3,8 miliar, meningkat 66% dibandingkan periode sebelumnya US$ 2,3 miliar.
Dengan begitu laba periode berjalan yang dapat diatribusikan tercatat US$ 167,7 juta, meningkat 8.726% dibandingkan periode sebelumnya. Direktur Perusahaan Dileep Srivastava mengatakan pendapatan pada semester I diperoleh dari kenaikan harga batu bara hingga 92%.
Hal ini mengimbangi output dan volume penjualan sebesar 14% dan 16% karena kondisi hujan deras yang terus menerus. Perusahaan juga berupaya mengendalikan biaya karena kenaikan harga bahan bakar.
"Royalti meningkat dari 13,5% pada 2021 menjadi 14% pada penjualan domestik dan hingga 28% pada ekspor di anak perusahaan KPC dan Arutmin," kata Dileep dalam siaran resmi, Jumat (2/9/2022).
Dia menambahkan meski secara produksi turun akibat hujan deras berkepanjangan, BUMI berupaya meningkatkan produksinya saat cuaca lebih kering. Target produksi tahun ini berkisar 78-83 juta ton, dengan perkiraan harga rata-rata US$ 120-125 per ton.
Sementara untuk pembayaran utang, pada 12 Juli 2022 BUMI telah melakukan pembayaran pokok dan kupon Tranche A sebesar US$ 731,3 juta secara tunai. Jumlah ini terdiri atas pokok Tranche A sebesar US$ 557,1 juta dan bunga sebesar US$ 174,2 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).
[Gambas:Video CNBC]
Kebutuhan Melonjak, Produsen Batu Bara Genjot Produksi
(rah/rah)