Semester I, Rugi Bersih Jababeka Menyusut Jadi Rp 56,18 M
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) kembali mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 56,18 miliar pada semester I-2022.
Namun, rugi bersih tersebut menyusut jika dibandingkan dengan rugi bersih Rp 142,76 miliar pada periode yang sama tahun 2021.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Kamis (1/9/2022), penyebab utama kerugian ini disebabkan oleh dampak pergerakan kurs (valas). Perseroan membukukan rugi selisih kurs sebesar Rp 168,8 miliar (rugi translasi) di semester I-2022 dibandingkan rugi selisih kurs Rp 112,5 miliar pada periode yang sama pada 2021.
Adapun sepanjang paruh pertama 2022 ini, KIJA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,13 triliun, meningkat 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Segmen pengembangan lahan dan properti menjadi penopang pendapatan KIJA, meningkat 15% menjadi Rp 501,7 miliar dari Rp 436,3 miliar tahun lalu.
Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan tanah dan rumah menjadi Rp 101,2 miliar dari Rp 74,4 miliar, kenaikan penjualan ruang kantor dan ruko menjadi Rp 100,9 miliar dari Rp 62,9 miliar, penjualan dari apartemen menjadi Rp 43,0 miliar dari Rp 33,0 miliar, serta kenaikan penjualan tanah dan bangunan pabrik menjadi Rp 42,3 miliar dari Rp 19,1 miliar.
Sebaliknya, terjadi penurunan penjualan tanah matang dari Rp 217,5 miliar pada semester I-2022 menjadi Rp 190,4 miliar karena berkurangnya kontribusi penjualan tanah di Kendal dari Rp 185,2 miliar pada tahun lalu, menjadi Rp 39,7 miliar pada tahun ini.
Penurunan penjualan dari Kendal ini dapat ditahan dengan peningkatan penjualan dari Cikarang menjadi Rp 150,7 miliar tahun ini dari sebelumnya Rp 39,7 miliar pada tahun lalu.
Sementara itu pendapatan segmen infrastruktur turun 7% menjadi Rp 583,8 miliar untuk semester I 2022, dari Rp 630,4 miliar pada periode yang sama tahun 2021.
Segmen Leisure & Hospitality membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp 51,7 miliar di semester pertama 2022, dari Rp 49,7 miliar di tahun sebelumnya.
Hal ini merupakan hasil dari kinerja yang lebih baik dari segmen golf, yang mengalami peningkatan pendapatan sebesar 12% menjadi Rp 36,3 miliar dan penopang pendapatan segmen ini hingga 70%.
Pendapatan berulang yang dihasilkan dari bisnis infrastruktur sebesar 51% dari total pendapatan pada semester pertama tahun 2022, dibandingkan dengan 56% pada semester pertama tahun 2021.
Penurunan kontribusi ini terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari segmen Pengembangan Tanah & Properti pada semester I 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba kotor Perseroan meningkat 34% menjadi Rp 582,9 miliar. Pada saat yang sama, marjin laba kotor konsolidasi Perseroan untuk semester pertama tahun 2022 tercatat sebesar 51% dibandingkan 39% pada semester I-2021.
EBITDA Perseroan pada semester I-2022 tercatat sebesar Rp 479,3 miliar, meningkat 45% dibandingkan Rp 330,5 miliar pada semester I-2021, sebagian besar sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor.
Total posisi kas Perseroan pada akhir semester I 2022 tercatat sebesar Rp 1,17 triliun, naik 6% dibandingkan Rp 1,1 triliun pada akhir tahun 2021.
Dari sisi penjualan real estate (marketing sales) Perseroan mencapai Rp 847,7 miliar pada semester pertama tahun 2022, setara dengan 50% dari target penjualan real estate Perseroan selama setahun penuh sebesar Rp 1,7 triliun, dan meningkat 61% dibandingkan dengan Rp 526,0 miliar pada semester I-2021.
(vap/vap)