Bakrieland Masih Boncos, Ternyata Gegara Ini!

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 01/09/2022 15:32 WIB
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu emiten properti milik Grup Bakrie yaitu PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) baru saja melaporkan kinerja keuangannya untuk tahun buku 2021.

Sampai dengan tahun 2021, ELTY tercatat masih membukukan rugi bersih yang diatribusikan untuk entitas induk sebesar Rp 202 miliar.

Secara kerugian memang menipis karena di tahun 2020, rugi bersih yang dicatatkan oleh perusahaan mencapai Rp 244 miliar.


Lantas faktor apa yang menyebabkan perusahaan properti milik Bakrie ini mengalami kerugian?

Dari sisi pendapatan memang mengalami pertumbuhan sebesar 27% menjadi Rp 784 miliar pada 2021. Namun beban pokok pendapatan naik lebih tinggi sampai 39% menjadi Rp 597 miliar.

Artinya laba kotor yang dicatatkan oleh perusahaan mencapai Rp 187 miliar, atau naik tipis 1% secara tahunan. Hanya saja marjin laba kotor menurun dari 30% di tahun 2020 menjadi 24% di tahun 2021.

Beban pokok yang mengalami peningkatan paling tajam adalah sewa dan pengelolaan perkantoran yang mencapai 56% dari total beban pokok pendapatan di 2021 dengan nilai sebesar Rp 334 miliar.

Padahal di tahun 2020, beban pokok pendapatan yang dicatatkan di pos ini hanya sebesar 53% saja atau sebesar Rp 230 miliar.

Di sisi lain, perseroan juga mencatatkan kerugian atas pengalihan uang muka pembelian tanah sebesar Rp 9,9 miliar yang tahun sebelumnya tidak ada.

Perseroan juga mencatatkan kerugian atas pembongkaran bangunan sebesar Rp 9,6 miliar padahal di tahun sebelumnya pos ini tidak ada.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan mengapa ELTY masih mencatatkan kerugian sampai dengan tahun 2021.

Sampai dengan hari ini, saham ELTY masih mentok di level gocap alias dihargai Rp 50/unit dan mendapatkan "tanda khusus" dari otoritas bursa karena dua hal.

Pertama, ELTY telat menyampaikan laporan keuangan. Kedua, ELTY belum menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sampai dengan 6 bulan setelah akhir 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/vap)