Data perdagangan mencatat ada 301 saham yang menguat. Sebanyak 239 saham melemah dan 162 saham stagnan alias tidak bergerak.
Pergerakan tersebut tak lepas dari banyaknya kabar pasar yang juga masih akan berseliweran pada perdagangan hari ini. Yuk, simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan Rabu (31/8/2022).
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) meraih Laba bersih sebesar Rp 65,30 miliar dan pendapatan sebesar Rp 1,18 triliun sepanjang semester I-2022. Direktur Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Hadian Pramudita mengatakan pencapaian ini karena komitmen perusahaan untuk fokus pada peningkatan laba perusahaan dan melakukan pengelolaan keuangan, terutama biaya dengan baik.
"Perusahaan juga mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi serta strategi pengembangan bisnis perusahaan," ujar Hadian dalam keterangan tertulis, Selasa (30/8/2022).
Industri Modular, lanjut Hadian, memberikan kontribusi terhadap Pendapatan WEGE sebesar Rp 97,48 miliar atau tumbuh 565,13% secara YoY dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 14,66 miliar.
"Segmen konsesi memberikan kontribusi terhadap Pendapatan WEGE sebesar Rp 20,57 miliar, tumbuh 98,75% secara YoY dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 10,35 miliar," jelasnya.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyampaikan laporan kinerja keuangan yang mengagumkan pada semester I-2022. Laba bersih emiten milik Boy Thohir dan Edwin Soerjadjaja ini melesat lebih 600% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Seperti yang disajikan dalam laporan keuangan perseroan, laba bersih pada buku semester I-2022 senilai US$ 1,21 miliar atau setara Rp 18,05 triliun (kurs Rp 14.885/US$). Capaian tersebut meroket sebesar 613% dari semester I-2021 senilai US$ 169,96 juta.
Kenaikan laba bersih tersebut ditopang kenaikkan pendapatan usaha per 30 Juni 2022 sebesar 126% menjadi US$ 3,54 miliar atau setara Rp 52,71 miliar. Periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 1,56 miliar.
Infrastruktur dan Gedung Topang Pendapatan WIKA di Semester I
PT Wijaya Karya TBK (WIKA) mencatatkan penjualan Rp 7,18 triliun di kuartal II-2022, naik 6,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan penjualan ini menjadi salah satu pendukung peningkatan laba perusahaan menjadi Rp 627,24 miliar untuk laba kotor pada kuartal II-2022.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan peningkatan performa penjualan ditunjukkan oleh kenaikan pada beberapa segmen, seperti infrastruktur dan gedung naik 2%. Kemudian industri penunjang konstruksi naik sebesar 9,8%, dan segmen realty & properti tumbuh 167,6% dibandingkan tahun lalu.
"Tahun lalu, sebagian besar pendapatan penjualan perusahaan dikontribusi oleh bisnis perhotelan sebagai hasil proses holding hotel BUMN oleh anak usaha WIKA yaitu WIKA Realty," kata Agung dalam siaran pers, Selasa (30/8/2022).
Sementara itu, perusahaan juga membukukan kontrak baru sebesar Rp 14,67 Triliun dengan kontributor terbesarnya adalah berasal dari sektor infrastruktur dan gedung sebesar 58,4%. Penyumbang terbesar lainnya ada pula industri penunjang konstruksi sebesar 22,7%.
Boy Thohir Kasih Bocoran Kemana Alokasi Cuan Adaro Rp 18 T
Emiten pertambangan batu bara raksasa milik Garibaldi 'Boy' Thohir, Adaro Energy (ADRO), mengungkapkan bahwa sebagian dari laba bersih fantastis dari operasi batu bara akan digunakan untuk mendanai upaya transformasi hijau yang dilakukan oleh perusahaan.
"Laba yang sangat tinggi akan membantu kami untuk memberikan dukungan finansial terhadap transformasi Grup Adaro di tahun-tahun mendatang karena [perusahaan] melakukan investasi besar pada energi terbarukan," ungkap Boy Thohir dalam rilis resmi kepada investor yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/8).
Boy Thohir juga menambahkan bahwa investasi besar lainnya termasuk pengembangan kawasan industri hijau terbesar dunia, dan mendiversifikasi semakin jauh dari batu bara termal.
Transaksi Bruto GOTO Semester I Lewati Target, On Track Laba!
Emiten teknologi dengan ekosistem terdepan di Asia Tenggara, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan kinerja keuangan semester I-2022 atau periode 6 bulan tahun ini dibandingkan dengan semester I-2021 (year on year/yoy). Hasilnya, pendapatan bruto GOTO naik 49% year on year mencapai Rp 10,7 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 7,19 triliun (proforma). Sementara nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) naik 42% mencapai Rp 290,5 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Khusus kuartal II-2022, GOTO mencatat nilai GTV sebesar Rp 150,5 triliun, melampaui target yang dicanangkan secara kuartalan berkisar antara Rp 142 - Rp 150 triliun. Sementara itu, pendapatan bruto kuartal II-2022 juga tercatat Rp 5,5 triliun, mencapai batas atas target pendapatan kuartalan.
Meski demikian rugi EBITDA semester I-2022 yang disesuaikan mencapai Rp 9,0 triliun, dibandingkan dengan rugi Rp 5,8 triliun pada periode yang sama di tahun 2021.
Sritex Cermati Wacana Kenaikan BBM, Gimana Dampaknya?
Emiten tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) membukukan penjualan sebesar US$ 348,8 juta sepanjang semester pertama 2022.
Penjualan tersebut masih didominasi oleh penjualan ekspor yang saat ini masih berkontribusi sebesar 61,5% dari total penjualan, sementara domestik 38,5%.
Mengutip keterangan resminya, Selasa (30/8/2022) di tengah gejolak makroekonomi global, perseroan berhasil untuk mempertahankan porsi ekspor dengan nilai penjualan sebesar US$ 214,6 juta dengan porsi benua Asia sebesar US$ 145,5 juta dan Amerika Latin sebesar US$ 52,7 juta.
Semester I, Rugi Bersih Lippo Karawaci Bengkak Jadi Rp 1,2 T
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan kerugian yang membengkak pada semester I-2022 yang di antaranya disebabkan oleh amblesnya pendapatan bersih. Emiten properti Grup Lippo tersebut membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,2 triliun, membengkak dari rugi Rp 263,04 miliar dari periode yang sama tahun lalu.
Akibatnya, rugi per saham juga membengkak menjadi Rp 17,03 per unit dari sebelumnya Rp 3,72 per unit.
Lippo Karawaci membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 6,76 triliun pada semester I-2022, turun 14,3% dari Rp 7,89 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Jumlah beban pokok pendapatan juga ikut turun seiring turunnya pendapatan, yakni menjadi Rp 3,99 triliun per akhir Juni 2022, turun 19,6% dari Rp 4,96 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Perseroan juga menderita bagian rugi dari entitas asosiasi sebesar Rp 60,87 miliar, berbalik dari sebelumnya laba pada periode sama tahun lalu sebesar Rp 3,28 miliar.
KB Bukopin & IFC Sahkan Kerja Sama Social Bond Rp 4,41 T
PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) bersama dengan International Finance Corporation (IFC) melakukan seremoni kerja sama pembiayaan social bond senilai Rp 4,41 triliun. Penerbitan obligasi sosial ini merupakan yang pertama dilakukan oleh bank Swasta di Indonesia.
Presiden Direktur KB Bukopin, Woo Yeul Lee mengatakan, latar belakang kolaborasi ini adalah, mengamankan dana menengah dan jangka panjang untuk membantu perusahaan di Indonesia yang terkena dampak Covid-19.
"Selain itu untuk menjalankan fungsi kepentingan umum ke masyarakat Indonesia dengan membantu perusahaan yang bergerak di bidang sosial sejalan dengan ekonomi berkelanjutan. Ini sejalan dengan kebijakan Indonesia dan tujuan IFC," ujarnya dalam seremoni KB Bukopin dan IFC, Selasa (30/8/2022).
Adapun social bond tersebut terdiri dari dua tahapan. Pertama, pinjaman Rp 3,53 triliun yang dipinjam oleh KBHQ, dimana 100% pinjaman tersebut akan secara eksklusif dipinjamkan kembali ke KB Bukopin yang akan disalurkan pada pembiayaan untuk pertumbuhan portofolio pinjaman sosial. Dan tahap kedua, pinjaman langsung kepada KB Bukopin senilai Rp 882,78 miliar.
Semester I, Laba Bersih WTON Melesat 68,59% Jadi Rp 35,7 M
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencatat laba bersih senilai Rp 60,29 miliar, melesat 68,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 35,76 miliar. Lonjakan laba bersih ini didukung oleh peningkatan pendapatan usaha sebesar Rp 1,85 triliun, atau naik 47,16% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu senilai Rp 1,26 triliun.
Sementara itu, perolehan omzet kontrak baru hingga Juli 2022 tercatat sebesar Rp 3,81 triliun atau meningkat 35,24% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu senilai Rp 2,81 triliun.
Sekretaris Perusahaan WTON Dedi Indra menyebutkan proyek-proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru WIKA Beton didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 68,01%. Sementara segmen lainnya berasa dari proyek di sektor properti sebesar 15,65%,
"Kemudian proyek di sektor energi sebesar 10,66%, lainnya berasal dari sektor pertambangan dan industri masing-masing menyumbang sebesar 3,23% dan 2,45%," kata dia dikutip dari keterangan resmi, Selasa (30/8/2022).
Emiten Menara Grup Djarum Ngutang ke Mizuho Rp 1,5 T
PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha emiten menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho).
"Protelindo sebagai debitur (perusahaan terkonsolidasi yang seluruh sahamnya dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh Sarana Menara Nusantara) dengan Mizuho sebagai kreditur," tulis manajemen TOWR dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/8/2022).
Adapun pelaksanaan penandatanganan perjanjian fasilitas kredit dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2022, dan akan jatuh tempo pada 29 Agustus 2027.