Top Gainers-Losers

Ini Saham yang Sukses Kasih Cuan Paling Jumbo

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
31 August 2022 06:55
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada perdagangan Selasa (30/8/2022) kemarin, setelah sehari sebelumnya ditutup melemah karena investor merespons negatif dari pernyataan ketua bank sentral Amerika Serikat (AS).

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,38% ke posisi 7.159,47.

Sejak awal perdagangan, IHSG sudah dibuka menguat di zona hijau. Bahkan IHSG sempat tembus level psikologis 7.200 setelah naik 1% lebih pada sesi pertama. Namun pada perdagangan sesi II, penguatan IHSG terpangkas.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 15 triliun dengan melibatkan 34 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 301 saham menguat, 239 saham melemah, dan 162 saham lainnya stagnan.

Investor asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 921,3 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 834,85 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 86,45 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Saat IHSG ditutup menghijau, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Selasa kemarin.

Saham Top Gainers

Saham emiten usaha industri karet yakni PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) menjadi salah satu saham yang masuk deretan top gainers pada perdagangan kemarin. Saham INCF ditutup melesat 12,07% ke posisi harga Rp 65/saham.

Nilai transaksi saham INCF pada perdagangan Selasa kemarin mencapai Rp 45,59 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 654,6 juta lembar saham. Investor asing membeli saham INCF sebanyak Rp 85,83 juta di pasar reguler.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 22 Agustus hingga kemarin, saham INCF mencatatkan penguatan sebanyak 3 kali, melemah sebanyak 3 kali, dan stagnan sekali.

Dalam sepekan terakhir, saham INCF terpantau melonjak 16,07%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham INCF melejit 27,45%..

Dari sisi kinerja keuangan, INCF mencetak pendapatan bersih senilai Rp84,41 miliar di semester I-2022. Realisasi itu lebih rendah 6,14% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 89,94 miliar.

Berkat sejumlah beban yang menyusut, rugi bersih INCF pun terpangkas 81,89% menjadi Rp 294,01 juta, dari sebelumnya Rp 1,62 miliar.

Sebagai informasi, INCF merupakan emiten yang bergerak di bidang usaha industri karet dan perdagangan dan sebelumnya bernama PT Amstelco Indonesia.

Saat IHSG berhasil menguat, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Selasa kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten produsen alat kesehatan yakni PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Saham MEDS ditutup ambles 7% ke posisi Rp 372/saham.

Nilai transaksi saham MEDS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 17,49 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 46,28 juta lembar saham. Namun, asing mengoleksi saham MEDS sebesar Rp 441,37 juta di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 22 Agustus hingga kemarin, saham MEDS hanya mencatatkan penguatan sebanyak 2 kali, sedangkan sisanya melemah sebanyak 5 kali. Dengan ini, maka saham MEDS mencatatkan penurunan 16,22% dalam sepekan terakhir.

MEDS bergerak pada sektor Healthcare dengan sub sektor Healthcare Equipment & Providers. Adapun Industri MEDS adalah Healthcare Equipment & Supplies dengan sub industri Healthcare Supplies & Distributions.

Tercatatnya MEDS di bursa merupakan langkah awal dari pengembangan bisnis untuk dapat memajukan industri alat kesehatan di Indonesia.

Harga penawaran MEDS adalah senilai Rp 125 per lembar saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1.562.500.000 lembar saham. Adapun kapitalisasi pasarnya hingga kemarin mencapai Rp 403,13 miliar.

Dalam Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan menawarkan 312,5 juta saham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Dengan demikian, total dana yang dihimpun adalah sebesar Rp 39,06 miliar.

MEDS berkomitmen untuk menjaga kepercayaan yang diberikan pada investor dengan menjalankan standar good corporate governance (GCG) yang baik dengan tetap meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham atau investor Perseroan.

Dana IPO akan digunakan untuk melakukan renovasi gudang milik Perseroan menjadi pabrik yang dapat beroperasi, pembelian mesin masker Duckbill, dan masker medis KN95, masker medis KF94 dan masker medis N95 serta bahan baku produksi.

Setelah IPO, Perseroan mampu memproduksi varian masker yang lebih luas. Emiten yang berasal dari Kota Cimahi, Jawa Barat ini yakin tren penggunaan masker akan tetap berlanjut meskipun pandemi sudah relatif terkendali.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular