Internasional

Bawa Kabur Duit Rp 29 T, Bos Bursa Kripto Thodex Ditangkap

luc, CNBC Indonesia
30 August 2022 18:35
Ilustrasi/ Cryptocurrency / Aristya Rahadian
Foto: Ilustrasi/ Cryptocurrency

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri bursa kripto Thodex, yang dicurigai melarikan diri dari Turki dengan aset kliennya, telah ditangkap di Albania. Hal itu diungkapkan Kementerian Dalam Negeri Turki, Selasa (30/8/2022).

Mengutip AFP, pihak Tirana, Ibu Kota Albania, telah memberi tahu Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu bahwa Ozer, yang dicari oleh Interpol, ditangkap di Vlora, Albania.

Adapun, Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional pada April tahun lalu untuk Faruk Fatih Ozer, yang melarikan diri dengan aset investor senilai US$ 2 miliar atau Rp 29,6 triliun (kurs Rp 14.800). Prosedur ekstradisi pun telah dimulai.

Sebelumnya, bursa Thodex meluncurkan kampanye agresif untuk memikat investor. Bursa tersebut berjanji untuk mendistribusikan mobil mewah melalui kampanye iklan mencolok yang menampilkan model terkenal Turki.

Namun, bursa menangguhkan perdagangan pada bulan April setelah mengunggah pesan misterius beberapa hari sebelumnya yang mengatakan perlu lima hari untuk menangani investasi luar yang tidak ditentukan.

Thodex yang berbasis di Istanbul pun menjadi kian 'gelap' setelah menjalankan kampanye promosi yang menjual Dogecoin dengan harga seperempat dari harga yang mereka perdagangkan di bursa lain. Bursa itu kemudian mengunci investasi tersebut dan tidak mengizinkan koin untuk dijual atau diubah menjadi kripto lainnya.

Pejabat keamanan Turki kemudian merilis foto Ozer melalui pemeriksaan paspor di bandara Istanbul dalam perjalanan ke lokasi yang tidak ditentukan.

Laporan media mengatakan bursa ditutup sementara memegang setidaknya US$ 2 miliar dari 391.000 investor. Lebih dari 60 orang yang terkait dengan perusahaan ditangkap.

Perburuan untuk Ozer datang ketika pasar kripto Turki mulai goyah. Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan memperingatkan risiko dan mengumumkan rencana untuk mengendalikan pasar mata uang digital.

Adapun, aset kripto telah menjadi salah satu cara bagi banyak orang Turki untuk mempertahankan tabungan mereka selama penurunan tajam nilai lira.

Sejumlah pemerintah, termasuk India, Cina, dan Rusia, mengatakan mereka akan memperkenalkan peraturan yang lebih ketat tentang cryptocurrency di tengah kekhawatiran atas perdagangan yang bergejolak dan potensi penggunaannya untuk tujuan kriminal.

Dalam beberapa tahun terakhir, sektor kripto telah diuntungkan dari pemasukan uang tunai yang besar. Namun, inflasi yang merajalela telah memicu kebijakan moneter yang lebih ketat di seluruh dunia, membantu membuat industri ini ambruk.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap, Intip 10 Koin Kripto Berpotensi Cuan di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular