
Cek Portofolio Kamu! Ini Saham Tercuan & Terboncos di Sesi I

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan sesi I Senin (29/8/2022), Investor tengah merespon isi pidato Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada Jumat (26/8/2022) malam waktu Indonesia yang membuat pelaku pasar ketar-ketir.
Level tertinggi berada di 7.106,42 sesaat setelah perdagangan dibuka dan level terendah berada di 7.015,35 sekitar pukul 09:05 WIB. Mayoritas saham siang ini melemah yakni sebanyak 382 unit, sedangkan 153 unit lainnya menguat, dan 148 sisanya stagnan.
Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi saham yang paling besar nilai transaksinya hari ini, yakni mencapai Rp 587,1 miliar. Sedangkan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyusul di posisi kedua dengan nilai transaksi mencapai Rp 315,8 miliar dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di posisi ketiga sebesar Rp 276,9 miliar.
Di tengah terkoreksinya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.
Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang iniSenin (29/8/2022).
1. PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO), naik +34,82%, ke Rp 151/unit
2. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI), naik +25%, ke Rp 1.600/unit
3. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), naik +19,85%, ke Rp 163/unit
4. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharm (CARS), naik +9,72%, ke Rp 79/unit
5. PT Medco Energi International Tbk (MEDC), naik +7,78%, ke Rp 900/unit
Saham Geoprima Solusi Tbk (GPSO) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 21,84 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 160,63 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham GSPO bergerak di rentang Rp 111-151/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham GSPO mencapai Rp 100,67 miliar.
Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 22 Agustus hingga Jumat (26/8/2022) saham GPSO tercatat tidak pernah merah, dengan 2 kali menghijau, dan 3 kali stagnan. Dengan ini GPSO telah mencatatkan kenaikan mencapai 38,53% dalam sepekan dan naik 29,06% dalam sebulan.
Dari sisi kinerja keuangan, pada tiga bulan pertama tahun ini perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,09 miliar, berbalik dari kondisi rugi pada periode yang sama tahun lalu sebesar rugi Rp 242,7 juta.
Moncernya kinerja laba ditopang oleh meroketnya pendapatan usaha.GPSO membukukan pendapatan bersih Rp 4,25 miliar pada kuartal I 2022, melonjak 117,8% dari Rp 1,95 miliar pada kuartal I 2021.
Sebagai informasi, GPSO merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan usaha utama yaitu bergerak dalam bidang Perdagangan Besar Mesin, Peralatan dan Perlengkapan Lainnya dengan KBLI nomor 46599.