Top! Ringgit-Rupiah Kuasai Asia di Pekan Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Sabtu, 27/08/2022 12:45 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah mampu mencatat penguatan melawan dolar Amerika Serikat (AS) di pekan ini, di saat hampir semua mata uang utama Asia mengalami pelemahan. Selain rupiah, ada ringgit Malaysia yang juga mampu menguat.

Tetapi, penguatan ringgit lebih ke faktor teknikal sebab nilainya sempat jeblok ke level terlemah dalam 5 tahun di RM 4,489/US$, sebelum menguat 0,2% ke RM 4,465/US$.

Sementara itu rupiah tercatat menguat 0,13% ke Rp 14.815/US$. Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.


Penguatan rupiah tidak lepas dari kejutan yang diberikan Bank Indonesia (BI).

Gubernur BI Perry Warjiyo dan kolega menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 22-23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,5%," ungkap Perry dalam jumpa pers usai RDG BI Agustus, Selasa (23/8/2022).

Inflasi yang diprediksi meningkat menjadi salah satu alasan BI menaikkan suku bunga.

BI memperkirakan inflasi umum pada keseluruhan 2022 akan mencapai 5,2%. Sementara inflasi inti diperkirakan bisa menembus level 4,15%.

"Pada akhir tahun ini bisa lebih tinggi 4,15% itu adalah inflasi inti dan dengan perkembangan itu, inflasi IHK di atas 5% atau 5,24%," jelasnya.

Meski suku bunga dinaikkan dan inflasi meningkat, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi masih akan tinggi.

"(Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022) sudah tinggi yaitu 5,44%, ini lebih tinggi dari perkiraan BI yang 5,1%. Pada kuartal III-2022 juga tinggi, bahkan bisa lebih tinggi dari kuartal II-2022," kata Perry, Selasa (23/8/2022).

Permintaan domestik, lanjut Perry, sudah cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "Pada kuartal III-2022 bisa mencapai 5,5%," ungkapnya.

Dengan demikian, proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 akan berada di batas atas kisaran 4,5-5,3%.

Dalam paparan hasil rapat RDG, BI pun menegaskan akan mengerahkan seluruh instrumen yang dimilikinya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> BI Diramal Kerek Suku Bunga Lagi


(pap/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS

Pages