Top Gainers-Losers

Duo Saham Grup Bakrie Paling Cuan, OLIV Masih Aja Terboncos

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
26 August 2022 06:25
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Saat IHSG melemah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Losers

 

Saham emiten furnitur yakni PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera (OLIV) belum 'move on' dari jajaran top losers hingga perdagangan kemarin.

Saham OLIV ditutup kembali ambruk 8,82% ke posisi harga Rp 31/saham. Nilai transaksi saham OLIV pada perdagangan kemarin mencapai Rp 2,14 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 67,83 juta lembar saham. Namun, investor asing memburunya sebesar Rp 640.000.

Ambruknya saham OLIV telah berlangsung selama 11 hari terakhir, termasuk perdagangan kemarin. Koreksi saham OLIV sepanjang 11 hari terakhir berkisar 8-9%.

Dengan ini, maka saham OLIV semakin jauh di bawah harga penawaran perdananya (Initial Public Offering/IPO) di Rp 100/saham. Dari harga perdananya hingga harga penutupan kemarin, saham OLIV sudah ambles hingga 69%.

Dalam sepekan terakhir, saham OLIV ambruk 36,73%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham OLIV anjlok 72,32%.

Bahkan, saham OLIV sempat masuk dalam radar pemantauan Bursa Efek Indonesia karena terjadi penurunan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA) pada 15 Agustus lalu.

Hingga kemarin, BEI belum melepaskan notasi khusus yang disematkan di saham OLIV, yakni notasi Y, di mana saham OLIV belum menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sampai dengan 6 bulan setelah tahun buku terakhir.

Namun, perseroan sudah memiliki niat untuk melaksanakan RUPST dan sudah di publikasikan di website Bursa pada 10 Agustus 2022 dan juga di website resmi Perseroan pada tanggal yang sama.

Adapun rencana penyelenggaraan RUPST tersebut akan dilaksanakan pada 26 September 2022.

Sebelumnya, emiten yang bergerak di bidang perdagangan furnitur ini resmi melantai di bursa saham domestik pada 17 Mei 2022 dengan melepas 400 juta saham di harga Rp 100/unit.

Namun sayang, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, harga saham OLIV malah makin merana dan tak jauh bergerak di kisaran harga IPO.

Sebagai informasi, OLIV merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran furnitur untuk barang perlengkapan rumah tangga.

Sebagai perusahaan furnitur berbasis online melalui platform marketplace yang ada saat ini, OLIV berhasil mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia untuk berbelanja produk "High Touch" secara daring.

Selain saham OLIV, terdapat pula saham emiten asuransi yakni PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI). Saham MTWI berakhir ambles 6,88% ke Rp 149/saham.

Nilai transaksi saham MTWI pada perdagangan kemarin mencapai Rp 10,37 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 65,91 juta lembar saham. Asing juga mengoleksi saham MTWI sebesar Rp 616.200.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 15 Agustus hingga kemarin, saham MTWI mencatatkan penguatan sebanyak 3 kali, melemah sebanyak 3 kali, dan 2 kali stagnan.

Dengan ini, maka saham MTWI telah mengalami kenaikan mencapai 12,03% dalam sepekan terakhir dan melesat 4,93% dalam sebulan terakhir.

Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham MTWI. Namun jika melihat kinerja laporan keuangannya, MTWI masih membukukan rugi bersih senilai Rp 1,47 miliar pada kuartal I-2022.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa MTWI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada September mendatang.

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI kemarin, RUPSLB tersebut mengagendakan permintaan persetujuan kepada pemegang saham atas rencana perseroan untuk melaksanakan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Perseroan juga akan meminta persetujuan kepada pemegang saham atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan, yaitu peningkatan modal dasar perseroan.

Melalui Penawaran Umum Terbatas I, perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 1,4 miliar saham dengan nominal Rp 100 per saham. Harga pelaksanaan rights issue dan jumlah saham final yang akan diterbitkan akan ditetapkan kemudian.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular