Permintaan Selangit, Harga Tembaga Sentuh US$ 8.093/Ton

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Kamis, 25/08/2022 14:50 WIB
Foto: Truk diparkir di tambang terbuka kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg PT Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua, Indonesia (19/9/2015). (REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga global naik pada perdagangan kali ini. Kenaikan didorong oleh laporan defisit pasokan yang berarti tanda permintaan masih lebih kuat dibanding produksi.

Pada Kamis (25/8/2022) pukul 14.07 WIB harga tembaga dunia tercatat US$8.093 per ton, menguat 0,73% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Pasar tembaga olahan global defisit 66.000 ton pada Juni, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit 30.000 ton pada Mei, menurut Kelompok Studi Tembaga Internasional (ICSG) dalam buletin bulanan terbarunya.

Dalam 6 bulan pertama tahun ini, pasar tembaga mengalami defisit 72.000 ton dibandingkan dengan defisit 130.000 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya, kata ICSG.

Output tembaga olahan dunia pada Juni adalah sebanyak 2,17 juta ton, sedangkan konsumsinya sebesar 2,23 juta ton.

Stok tembaga berikat di China menunjukkan defisit 66.000 ton pada Juni dibandingkan dengan defisit 34.000 ton pada Mei.

Persediaan di gudang yang dipantau oleh bursa berjangka London (LME) sepanjang Januari hingga Juni tercatat 653.092 ton. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah persediaan pada periode yang sama pada 2021, yakni 707.323 ton.

Sementara itu mata uang dolar Amerika Serikat yang melemah turut mendukung harga tembaga.

Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) tergelincir dari posisi tertinggi dalam 20 tahun terakhir ke 108,108 membuat tembaga lebih murah bagi pemegang mata uang selain dolar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Masih Panas, Bisnis Packaging Kertas Bersiap Antisipasi