Punya Kekayaan Rp 71,4 T, Ini Sosok Pemilik Gudang Garam

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
24 August 2022 17:35
Dok Istimewa
Foto: Dok Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merupakan salah satu emiten rokok terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh Susilo Wonowidjojo dan keluarganya. Lantas, bagaimana kiprah gurita bisnisnya?

Taipan Susilo Wonowidjojo dan keluarganya seringkali masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Pada 2021 silam, majalah Forbes merilis jajaran Orang Terkaya di Indonesia dan pemilik GGRM tersebut berhasil menduduki urutan ke tujuh dengan kekayaan ditaksir hingga mencapai US$ 4,8 miliar atau setara dengan Rp 71,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.882/US$).

Susilo Wonowidjojo kerap dikenal dengan Cai Daoping, merupakan anak ketiga dari Tjoa Jien Hwie alias Surya Wonowidjojo pendiri dari GGRM. Melansir laman resminya, GGRM telah berdiri sejak 1958 di Kediri, Jawa Timur.

Produk Gudang Garam bisa ditemukan dalam berbagai variasi, mulai sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek linting-mesin (SKM).

Sejak 2008, Susilo menggantikan Rachman Halim Wonowidjojo memimpin Gudang Garam Group. Sejak saat itu, bisnis rokoknya pun terus berkembang dan berhasil mengantarkan keluarga Wonowidjaja masuk ke dalam daftar deretan orang terkaya Indonesia pada 2013.

Ternyata, gurita bisnisnya tidak hanya rokok, tapi juga merambat menjadi pengembang jalan tol dan bandara di Kediri. Belakangan mereka juga mulai masuk ke bisnis kelapa sawit.

Bisnis kelapa sawit merebak setelah tahun 2000-an. Banyak perusahaan raksasa kelapa sawit dengan perkebunannya yang luas bermunculan di Indonesia. Biasanya raksasa kelapa sawit ini sudah bermain sejak era 1990-an. Termasuk keluarga Wonowidjojo.

Pada 1993, keluarga Wonowidjojo mendirikan PT Matahari Kahuripan Indonesia (Makin Group) yang merupakan perusahaan kelapa sawit. Per 2021 lalu, Makin Group memiliki total area lahan seluas 140.000 hektar yang terbentang di Sumatra dan Kalimantan, serta memiliki 13 pabrik pengolahan.

Gudang Garam Group juga memiliki PT Dhanistha Surya Nusantara dan PT Surya Nusantara Sawitindo. Keduanya aktif di bidang perkebunan kelapa sawit. Kedua perusahaan ini memiliki saham PT Pertiwi Lenggara Agromas yang dijual oleh PT Sampoerna Agro Tbk. Dhanistha Surya Nusantara mengelola lahan seluas 100 ribu hektare untuk kelapa sawit dan membawahi 11 ribu karyawan.

Anak perusahaan yang berada dalam jaringan Makin Group adalah PT Cipta Karsa Kahuripan (PT CKK) dan PT Mekar Karya Kahuripan (PT MKK), keduanya beroperasi di Kalimantan Tengah dan masing-masing di antaranya menggarap puluhan hektare lahan sawit.

Namun, beberapa waktu lalu pamor emiten rokok tersebut telah terdepak dari deretan saham berkapitalisasi pasar terbesar di LQ45 dan IDX30. Hal ini merupakan bagian dari evaluasi berkala oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan perombakan terhadap sejumlah indeks unggulan, termasuk IDX30 dan LQ45, untuk periode Agustus 2022 sampai Januari 2023.

Kini, GGRM memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 48,29 triliun, berkurang dari Rp 50 triliun pada 29 Juli 2022.

Secara kinerja sahamnya, GGRM sepanjang tahun berjalan ambles 17,97%. Pada perdagangan Rabu 24 Agustus 2022, GGRM tercatat melemah 0,2% dengan harga Rp 25.100/saham.

Seiring dengan semakin redupnya pamor GGRM sebagai saham termahal dan memiliki kapitalisasi pasar besar, kinerja keuangan pada semester I-2022 juga merosot.

Melansir laporan keuangannya, GGRM dan entitas anak perusahaannya membukukan laba bersih senilai Rp 956,14 miliar di semester I-2022, turun 59,37% dari periode yang sama di tahun 2021 di Rp 2,35 triliun.

Meski begitu, pendapatan masih tumbuh 1,82% menjadi Rp 61,67 triliun secara tahunan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabriknya Kebakaran, Siapa Pemilik Gudang Garam (GGRM)?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular