
China Kurangi Pembelian, Harga Timah Global Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan timah dari konsumen utama China merosot membuat harga global turut tertekan.
Pada Selasa (23/8/2022) pukul 16:15 WIB harga timah dunia tercatat US$24.300 per ton, turun 0,67% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Impor timah olahan China pada Juni anjlok 48,13% dibanding bulan sebelumnya menjadi 1.430 ton. Permintaan yang melemah dari China menekan harga timah.
Fitch Solution memperkirakan pertumbuhan permintaan timah global akan berkurang seiring melemahnya ekonomi global. Permintaan dari sektor manufaktur elektronik akan menahan penurunan permintaan lebih dalam lagi. Sektor elektronik sendiri menjadi sumber utama permintaan timah olahan.
Diperkirakan permintaan timah sebanyak 369.000 ton pada 2022. Jumlah ini bertumbuh 1,3% dibandingkan tahun lalu, yang mana permintaan global sebanyak 364.000 ton. Laju pertumbuhan juga melambat dibandingkan 2021 sebesar 3,9%.
"Oleh karena itu, kami memperkirakan pertumbuhan konsumsi timah olahan akan tetap berada di wilayah positif, dengan pertumbuhan 1,3% yoy, meskipun turun dari perkiraan 3,9% pada tahun 2021," tulis Fitch dalam laporannya.
"Dalam jangka panjang, kami memperkirakan peningkatan permintaan global absolut, dengan konsumsi tahunan tumbuh rata-rata tahunan sebesar 0,7% selama 2022-2031 menjadi 389kt pada 2031."
Pendorong utama permintaan timah berasal dari industri elektronik konsumen seperti smartphone, laptop, dan tablet. Proses pembuatannya menggunakan solder yang merupakan produk hilir dari timah.
Pertumbuhan populasi dan peningkatan pendapatan, terutama di pasar negara berkembang, juga akan mendorong peningkatan pembelian barang elektronik konsumen, sehingga mendukung permintaan timah olahan di tahun-tahun mendatang.
Perang dagang AS-China dan pandemi Covid-19 mempercepat penyebaran manufaktur peralatan dari China ke negara-negara tetangganya seperti Vietnam dan Thailand. Diperkirakan ke depan mampu menggeser pertumbuhan konsumsi dari China ke negara tetangga.
Meskipun demikian, China akan tetap menjadi konsumen timah olahan terbesar di dunia setidaknya hingga 2031.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Harga Timah Lompat 7%!