Kejutan BI Naikkan Suku Bunga, Ini Tanggapan Sri Mulyani

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Selasa, 23/08/2022 16:15 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Peluncuran Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022, Kamis (18/8/2022). (Tangkapan Layar Youtube BI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 22-23 Agustus 2022.

BI menegaskan keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi dan inflasi volatile food.

Menanggapi kenaikan suku bunga BI, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah menghormati keputusan BI.


"Waktu dan levelnya BI pasti sudah menghitung, pemulihan ekonomi cukup kuat, tapi di sisi lain melihat tren dari kenaikan harga-harga yang kemungkinan akan menimbulkan rembesan ke kita (masyarakat) pasti dihitung BI, termasuk neraca pembayaran dan nilai tukar," papar Sri Mulyani saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (23/2/2022). 

Dia yakin BI sudah membuat perhitungan yang terbaik dari berbagai faktor. Adapun, polanya pengambilan keputusan BI sama seperti pemerintah, yakni mempertimbangkan banyak faktor.

Adapun, hasil RDG ini di luar dengan ekspektasi pasar. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia menyatakan bahwa mayoritas responden memperkirakan bank sentral masih mempertahankan suku bunga acuan di 3,5%. Mengingat, BI 7 day Reverse Repo Rate sudah bertahan di 3,5% sejak Februari tahun lalu.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: The Fed Masih Waswas, Saat Bank Sentral Lain Mulai "Bernapas"