
Arab Mulai Gelisah, Tinggalkan Minyak Demi Mobil Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi dapat dikatakan sebagai salah satu negara paling dominan untuk produksi minyak dunia. Sebutan ini memang sudah sejak lama disematkan di Arab Saudi hingga negara Arab lainnya.
Meskipun dominasi energi global Arab Saudi telah lama menjadi hambatan, setidaknya kita selalu bisa berharap itu akan berakhir suatu hari nanti. Ketika minyak tidak lagi semenarik dahulu, apalagi hal ini karena banyak negara yang berlomba-lomba untuk mengurangi penggunaan energi fosilnya demi menyelamatkan bumi.
Penyematan Arab Saudi sebagai negara minyak bisa saja berakhir jika melihat perkembangan saat ini. Situasi ini juga yang membuat Arab Saudi mulai meninggalkan 'zona nyaman' dan mencari sektor lainnya. Arab Saudi kini mulai menjajaki sektor kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Bahkan Arab Saudi ingin menjadi negara dominasi EV.
Mengutip dari Arab News, pada April lalu, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian dengan Lucid Motors untuk membeli minimal 50.000 kendaraan listrik dan hingga 100.000 kendaraan listrik selama periode sepuluh tahun dalam upaya untuk mendiversifikasi armadanya agar lebih ramah lingkungan.
"Kesepakatan ini merupakan langkah signifikan yang mendukung tujuan utama Visi Arab Saudi tahun 2030 termasuk diversifikasi dan transformasi ekonomi, masyarakat dan kehidupan masyarakat Arab Saudi, membangun sektor baru yang sesuai untuk masa depan dan menciptakan lapangan kerja terampil untuk generasi mendatang. Itu juga sejalan dengan visi Saudi Green Initiative and the Middle East Green Initiative," kata kementerian keuangan Saudi dalam sebuah pernyataan.
Di lain sisi, sovereign wealth fund (SWF) Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF) menjadi pemegang saham terbesar Lucid, yakni sekitar 61% saham di perusahaan tersebut.
"karena mereka sedang membangun pabrik untuk merakit kendaraan ini di dalam Kerajaan, yang akan beralih waktu untuk produksi penuh," ujar Kementerian Keuangan Arab Saudi.
Arab Saudi sedang mendirikan pabrik kendaraan listrik pertamanya di negara itu dengan Lucid karena pemerintah berencana untuk memastikan 30% dari semua kendaraan di ibu kota Riyadh menggunakan listrik pada tahun 2030.
Pabrik pertama Lucid di luar AS akan memiliki kapasitas untuk memproduksi hingga 150.000 kendaraan listrik Arab Saudi setiap tahunnya.
Kementerian Keuangan Arab Saudi mengatakan dalam pernyataannya bahwa pabrik ini akan mendukung penggerak konten lokal pemerintah, mendiversifikasi ekonomi, menyediakan ribuan peluang kerja yang sangat terampil dan memberikan manfaat ekonomi bagi Kerajaan sejalan dengan Visi 2030.
Hal ini juga akan membantu Arab Saudi mewujudkan ambisinya untuk menjadi basis manufaktur regional dan global utama untuk kendaraan listrik generasi berikutnya.
"Arab Saudi menempatkan pesanan ini sekarang, karena permintaan kendaraan listrik tinggi, banyak pemerintah lain mempertimbangkan untuk menerima pesanan. Ini juga memberi Arab Saudi kesempatan untuk bekerja dengan Lucid dalam pengembangan model dan kendaraan baru yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan pemerintah," ujar Kementerian Keuangan Arab Saudi.
Pengiriman kendaraan diharapkan akan dimulai paling lambat tahun 2023, dengan nomor pesanan awalnya berkisar antara 1.000 hingga 2.000 unit per tahun, dan meningkat menjadi antara 4.000 dan 7.000 unit mulai tahun 2025.
Lucid dalam pengajuan peraturan mengatakan pemerintah Saudi akan membayar harga eceran AS atau Saudi, mana yang lebih rendah, selain impor dan biaya pengiriman lainnya.
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Melambung, PDB Arab Saudi "Terbang"!
