Britishvolt Goyah, Nasib Anak Grup Bakrie VKTR Bagaimana Nih?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
23 August 2022 11:40
Anindya Novyan Bakrie Bertemu Elon Musk
Foto: Dok Anindya Bakrie

Jakarta, CNBC Indonesia - Mitra Grup Bakrie untuk bisnis baterai di Indonesia, Britishvolt, dikabarkan sedang mencari dana tambahan dan memangkas valuasi perusahaan. Power by Britishvolt Ltd atau lebih dikenal sebagai Britishvolt merupakan sebuah startup baterai asal Inggris yang berupaya untuk mengembangkan industri kendaraan listrik dan ikut didanai oleh perusahaan tambang raksasa dunia Glencore.

Dilansir The Wall Street Journal (WSJ), Britishvolt dikabarkan menurunkan valuasi yang ditargetkan sekitar seperlima dari posisi saat ini. Pendiri serta CEO perusahaan juga mengundurkan diri, menurut keterangan sumber WSJ. Kondisi ini menyusul apa yang tengah terjadi di sana.

Perlu diketahui, Britishvolt sedang mencari investor untuk mengumpulkan dana 200 juta poundsterling atau setara dengan Rp 3,51 triliun (asumsi kurs Rp 17.550/£), dalam kesepakatan yang akan memberikan valuasi perusahaan hingga 1,5 miliar poundsterling, kata sumber WSJ.

Angka tersebut akan melebihi valuasi perusahaan yang dicapai akhir tahun lalu sebesar 800 juta poundsterling dari penggalangan dana sebelumnya. Meski begitu, angka ini masih jauh dari target awal 1,9 miliar poundsterling.

"Tidak ada bisnis yang kebal dari kondisi pasar saat ini," kata Ben Kilbey, juru bicara Britishvolt, dilansir WSJ. Namun, dia menambahkan bahwa kenaikan harga energi menggambarkan perlunya produksi sel baterai yang berbasis di Inggris untuk beralih dari bahan bakar fosil.

Britishvolt menghadapi kesulitan operasional di lokasi bekas pembangkit listrik tenaga batu bara di mana perusahaan membangun pabrik baterai kendaraan listrik utamanya. Dengan meningkatnya biaya bahan baku dan energi, perusahaan telah menunda target awalnya untuk mulai memproduksi sel baterai pada akhir 2023 sebagian untuk menghemat uang, kata salah satu sumber.

Britishvolt didirikan pada 2019 oleh Orral Nadjari, kepala eksekutif dan direktur perusahaan yang baru saja mengumumkan kepergian dari perusahaan tersebut. Wakil CEO dan presiden operasi global Graham Hoare - yang sebelumnya menjabat sebagai pimpinan eksekutif Ford Inggris - akan mengambil alih untuk sementara.

Akhir Maret lalu, Britishvolt dan anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas, sepakat bermitra dalam mengembangkan pasokan nikel rendah karbon dari Indonesia untuk pabrik di Northumberland, Inggris. Keduanya telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk kemitraan ini. Kemitraan ini juga untuk mengembangkan roadmap penelitian dan pengembangan (R&D) untuk teknologi baterai.

Britishvolt dan unit usaha Grup Bakrie tersebut kala itu berencana membuat perusahaan patungan (joint venture/JV) bernama Indovolt BV VKTR.

VKTR Teknologi Targetkan IPO

Di tengah kondisi keuangan dan manajemen Britishvolt yang masih terguncang, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), yaitu PT VKTR Teknologi Mobilitas yang juga bermitra dengan startup asal Inggris tersebut berencana akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Direktur Utama dan CEO BNBR Anindya N. Bakrie menyebut, aksi korporasi anak usahanya tersebut akan dilaksanakan pada akhir tahun ini untuk pengembangan valuasi dan kinerja perusahaan.

Dalam proyek elektrifikasi transportasi, VKTR berkolaborasi dengan perusahaan sel baterai ramah lingkungan Britihvolt untuk mendukung industrialisasinya.

Orral Nadjari dalam testimoninya selaku CEO Biritshvolt di situs resmi VKTR menyebut dirinya "berharap dapat melihat hasil kemitraan dengan VKTR." Tidak diketahui ke mana Nadjari akan berlabuh pasca berlayar keluar dari Britishvolt.

Hasrat anak usaha Grup Bakrie untuk segera melakukan IPO juga telah tercermin dari laman resmi VKTR yang telah menyediakan drop menu Investor/Investor Relation - menu yang harus disediakan perusahaan publik - di situs resmi perusahaan. Meski demikian laman pemegang saham, laporan keuangan dan prospektus bisnis masih kosong dan tidak dapat diakses.

Masih belum diketahui pasti berapa jumlah dana yang ingin dikumpulkan oleh VKTR dan kapan perusahaan akan menerbitkan prospektus IPO.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Grup Bakrie Serius 'Main' Bus Listrik, Ajak BYD Rakit di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular