
Harga Emas Turun Terus Nih, Semoga Besok Naik...

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas terus melandai. Pada perdagangan Senin (22/8/2022) pukul 14:50 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.738,20 per troy ons. Melemah 0,55% dan menjadi yang terendah sejak 27 Juli.
Dalam sepekan, harga emas melemah 2,3% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih menguat 0,68% sementara dalam setahun melemah 3,7%.
Clifford Bennett, analis dari ACY Securities, mengatakan harga emas terus melandai karena kalah oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Dollar Index pada siang hari ini meroket ke 108,35 atau tertinggi dalam sebulan lebih.
Dolar AS kembali menguat karena sejumlah pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menegaskan mereka akan tetap hawkish. Pelaku pasar kini berekspektasi the Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada September.
Kenaikan suku bunga acuan akan membuat dolar AS menguat sehingga emas menjadi lebih mahal dan kurang menarik.
"Penguatan dolar AS akhir-akhir ini tentu saja membebani pergerakan emas. Namun, pelemahan harga emas juga terjadi berbarengan dengan maraknya aksi jual saham dan obligasi. Ini semakin membuat harga emas melemah," tutur Bennett, kepada Reuters.
Emas sempat menguat pada periode 4-12 Agustus 2022 karena pelaku pasar berekspektasi the Fed akan menurunkan kebijakan agresifnya setelah inflasi AS melandai pada Juli menjadi 8,5% (year on year) dari 9,1% pada Juni.
"Semula ada harapan bahwa the Fed akan menurunkan kebijakan agresifnya tetapi harapan itu sekarang menguap," imbuhnya.
Bennet menjelaskan penggerak emas ke depan adalah pidato Chairman the Fed Jerome Powell yang akan berbicara pada Jackson Hole symposium pada Jumat pekan ini. Jika sinyal kenaikan makin kencang maka harga emas bisa semakin melemah.
Ravindra Rao dari Kotak Securities mengatakan harga emas masih bisa menguat jika pasar semakin khawatir dengan resesi dan perlambatan ekonomi global.
"Ancaman resesi, tingginya inflasi, dan ketegangan politik akan menopang pergerakan emas. Namun, harga emas mungkin masih akan tertekan ke depan karena kita melihat adanya pergeseran pembelian aset aman dari emas ke dolar AS," tuturnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Rekor Tertinggi Setahun, Yuk Pesta Pora Lagi!