Tak Terlacak, Kekayaan Putin Kalahkan Elon Musk-Bill Gates?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut-sebut memiliki harta kekayaan sampai ratusan miliar dolar AS. Namun harta itu tidak bisa dilacak oleh banyak lembaga atau majalah Forbes yang sering membahas total harta orang-orang tajir di dunia.

Pada Januari lalu Forbes mengatakan jumlah kekayaan Putin adalah misteri yang dihadapi selama 20 tahun.

Forbes menyebut, mencari tahu kekayaan bersih Putin merupakan teka-teki yang paling sulit dipahami dalam penelusuran kekayaan. Bahkan, lebih sulit ketimbang penelusuran kekayaan ahli waris, kepala negara, hingga raja narkoba.

Baca: Orang Inggris Ini Bilang Putin Harusnya Gak Hadir di G20 Bali

Sementara itu, pada 2017 lalu, banyak analis berusaha mengestimasikan kekayaan Putin. Hasilnya, Putin disebut memiliki kekayaan sebesar US$ 200 miliar.

Jumlah tersebut berhasil melampaui kekayaan Elon Musk. Di mana pada 2017 kekayaan Bos Tesla ini hanya sebesar US$ 20 miliar. Tak hanya itu, kekayaan Putin juga melampaui Pendiri Microsoft, Bill Gates yang masih menjadi orang terkaya di dunia pada 2017 dengan kekayaan mencapai US$ 90 miliar.

Mantan CEO Hermitage Capital Management Bill Browder menjadi salah satu yang mengestimasi kekayaan Putin mencapai US$ 200 miliar.

Baca: Putin Perkasa! Disanksi Barat, Migas Rusia Cuan Rp 5 Ribu T

"Saya mengestimasi (Putin) memiliki kekayaan sebesar US$ 200 miliar yang didapat dari sesuatu yang tidak sah," kata Browder dalam testimoninya di hadapan Komite Kehakiman Senat Amerika Serikat pada Juli 2017, sebagaimana dilansir CNBC International.

Diketahui, Hermitage Capital Management yang berdiri sejak 1996 merupakan perusahaan penasihat investasi di Rusia. Hermitage Capital Management juga berinvestasi di pasar saham Rusia senilai US$ 4 miliar. 

Namun, pada 2005 Browder dicap sebagai ancaman keamanan nasional dan dilarang datang ke Rusia. Pemerintah Rusia kemudian menyita data Hermitage Capital Management.

Adapun saat ini, Browder menjadi advokat untuk melawan korupsi di Rusia. Oleh karena itu, ia dimintai keterangan oleh Senat AS demi menyelidiki adanya keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden AS pada 2016.

(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article URAAA!! Rubel Mata Uang Terbaik Dunia, Rusia Menang Banyak?