Transaksi Berjalan Surplus, IHSG Sesi I Berakhir Menguat!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
19 August 2022 12:07
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (19/8/2022) di tengah positifnya kinerja transaksi berjalan pada kuartal II-2022 terutama ditopang oleh kinerja ekspor nonmigas yang semakin baik.

IHSG dibuka menguat di posisi 7.198,06 dan ditutup di zona hijau dengan apresiasi 0,17% atau 12 poin ke 7.198,57 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 6,9 triliun dengan melibatkan lebih dari 16 miliar saham.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah menguat. Selang beberapa menit perdagangan, IHSG berhasil menembus level psikologis 7.200.

Pukul 09:23 WIB IHSG terpantau semakin menguat 0,49% di 7.221,59. Meskipun penguatan sempat terpangkas, tetapi IHSG konsisten berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi I.

Level tertinggi berada di 7.230,11 sekitar pukul 09:25 WIB dan level terendah berada di 7.189,79 sesaat setelah perdagangan dibuka. Mayoritas saham siang ini menguat yakni sebanyak 253 unit, sedangkan 224 unit lainnya melemah, dan 202 sisanya stagnan.

Pergerakan IHSG siang ini tentunya mengekor Wall Street yang tengah bergairah pada perdagangan semalam. Menghijaunya bursa AS ini menjadi angin segar pasca Rabu lalu bursa ambruk karena risalah Federal Open Market Committee (FOMC) memberi sinyal bahwa The Fed tidak akan menurunkan kebijakan agresifnya.

The Fed belum melihat sinyal kuat dari pelemahan inflasi meskipun inflasi sudah melandai ke 8,5% (yoy) pada Juli, dari sebelumnya di 9,1% pada periode Juni 2022.

"Pelaku pasar masih mencerna risalah FOMC. Itu yang menyebabkan bursa sempat volatil," tutur Charles Self, chief investment officer Tandem Wealth Advisors, kepada CNBC International.

Namun, survei Philadelphia Federal Reserve terkait indeks manufaktur menunjukkan indeks sudah naik ke 6,2 bulan ini, dari negatif 12,3 pada Juli. Data ini menunjukkan harapan jika ekonomi AS akan membaik ke depan.

Di tengah tekanan eksternal yang terus mereda, kini investor kembali fokus pada perkembangan ekonomi domestik.

Dari dalam negeri, surplus transaksi berjalan meningkat signifikan pada kuartal II-2022 menjadi US$ 3,9 miliar, terutama ditopang oleh kinerja ekspor nonmigas yang semakin baik.

Dengan demikian, transaksi berjalan telah mengalami surplus selama 4 kali berturut-turut sejak kuartal III-2021. Pada kuartal III-2021, surplus transaksi berjalan tembus US$ 4,95 miliar, berlanjut surplus US$ 1,51 miliar pada kuartal IV-2021 dan US$ 407 juta pada kuartal I-2022.

Positifnya kinerja transaksi berjalan tersebut terutama didukung oleh peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas seiring dengan harga komoditas global yang tetap tinggi.

Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat dipengaruhi oleh kenaikan impor merespons peningkatan permintaan seiring dengan kenaikan mobilitas masyarakat, serta tingginya harga minyak dunia.

Pada kuartal II-2022, neraca migas mengalami defisit US$ 7,17 miliar. Ini adalah yang terendah sejak 2010.

Lebih lanjut, BI mencatat defisit neraca pendapatan primer dan neraca jasa juga mengalami peningkatan sejalan dengan akselerasi aktivitas ekonomi domestik dan pembayaran imbal hasil investasi pada periode laporan.

Selain itu, investor juga menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) untuk memutuskan suku bunga acuan minggu depan.

Trading Economics memperkirakan BI masih akan menahan di 3,5%. Namun bulan lalu, pandangan para ekonom terbelah. Mulai ada beberapa ekonom yang berekspektasi bahwa BI perlu menaikkan suku bunga acuan di tengah kenaikan inflasi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aum/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular