Bitcoin Cs Masih Belum Bangkit, Dogecoin Ambles 10% Lebih

chd, CNBC Indonesia
Jumat, 19/08/2022 09:58 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas kripto utama kembali melemah pada perdagangan Jumat (19/8/2022), di mana investor masih mengevaluasi sikap bank sentral Amerika Serikat (AS) yang masih akan agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin merosot 3% ke harga US$ 22.754,71/koin atau setara dengan Rp 337.907.444/koin (asumsi kurs Rp 14.850/US$). Sedangkan Ethereum drop 2,21% ke posisi US$ 1.812,71/koin atau Rp 26.918.744/koin.

Sedangkan untuk koin digital (token) alternatif (alternate coin/altcoin) seperti Dogecoin anjlok 10,38% ke US$ 0,07277/koin (Rp 1.081/koin), Cardano ambruk 8,37% ke US$ 0,4948/koin (Rp 7.348/koin), dan Solana ambles 6,71% ke US$ 38,08/koin (Rp 565.488/koin).


Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

CryptocurrencyDalam Dolar ASDalam RupiahPerubahan Harian (%)Perubahan 7 Hari (%)Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin (BTC)22.754,71337.907.444-3,00%-4,91%436,60
Ethereum (ETH)1.812,7126.918.744-2,21%-3,73%221,55
Tether (USDT)1,0014.850-0,01%-0,04%67,55
USD Coin (USDC)0,999914.849-0,02%0,00%52,84
BNB291,034.321.796-4,84%-9,09%47,26
Binance USD (BUSD)1,0014.8500,02%0,06%18,54
XRP0,36215.377-4,41%-4,17%17,96
Cardano (ADA)0,49487.348-8,37%-6,32%16,76
Solana (SOL)38,08565.488-6,71%-11,33%13,34
Dogecoin (DOGE)0,072771.081-10,38%2,56%9,75

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin terkoreksi ke kisaran harga US$ 22.000 pada hari ini, setelah sempat menguat terbatas dan bertahan di kisaran US$ 23.000.

Pada Rabu malam waktu setempat, Bitcoin jatuh di bawah garis tren bullish setelah rilis risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) terakhir yang menunjukkan bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) tidak akan meringankan sikap hawkish mereka saat ini.

"Bitcoin memiliki jangkauan terbatas saat ini. Ini mencapai US$ 25.000, semacam level resistance. Begitu juga dengan Ethereum yang mencapai level resistance US$ 2.000. Kami berada dalam mode di mana lingkungan makro mendukung pasar. Kami akan menguji ulang level resistance tersebut dan mudah-mudahan dapat tembus," kata Nauman Sheikh, direktur pelaksana di penasihat investasi Wave Financial, kepada CoinDesk.

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) telah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bp) pada dua pertemuan terakhirnya untuk menekan inflasi yang masih tinggi, meski inflasi per Juli lalu sudah mulai melandai.

The Fed belum melihat sinyal kuat dari pelemahan inflasi meskipun inflasi sudah melandai ke 8,5% (yoy) pada Juli, dari sebelumnya di 9,1% pada periode Juni 2022.

"Pelaku pasar masih mencerna risalah FOMC. Itu yang menyebabkan bursa sempat volatil," tutur Charles Self, chief investment officer Tandem Wealth Advisors, kepada CNBC International.

Kemarin, Negeri Paman Sam mengeluarkan sejumlah data ekonomi seperti klaim pengangguran mingguan dan penjualan existing home. Klaim pengangguran AS turun menjadi 250.000 untuk pekan yang berakhir pada 13 Agustus.

Sedangkan penjualan rumah existing pada Juli turun hampir 6% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 4,81 juta. Penjualan anjlok 20,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan existing home sudah turun dalam enam bulan beruntun.

Namun, survei Philadelphia Federal Reserve terkait indeks manufaktur menunjukkan indeks sudah naik ke 6,2 bulan ini, dari negatif 12,3 pada Juli. Data ini menunjukkan harapan jika ekonomi AS akan membaik ke depan.

"Pelaku pasar sedikit maju dan mundur memperkirakan apa yang terjadi ke depan. Saat ini mereka melihatnya dengan positif karena pasar masih menanamkan keyakinan jika the Fed akan mampu menekan inflasi," tutur Cliff Corso, chief investment officer at Advisors Asset Management, dikutip dari CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Panas" AS-China & Aksi The Fed Bikin Bitcoin Berpesta