Ogah Ikutin Bursa Asia, IHSG Sesi I Ditutup Menguat!

Market - Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
18 August 2022 12:15
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (18/8/2022) meskipun Wall Street semalam dan bursa Asia-Pasifik hari ini tengah terkoreksi pasca rilis hasil rapat dari bank sentral AS.

IHSG dibuka menguat 0,15% di posisi 7.144,22 dan ditutup di zona hijau dengan apresiasi 0,09% atau 6,63 poin ke 7.140,09 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 7,66 triliun dengan melibatkan lebih dari 18 miliar saham.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah menguat. Selang 5 menit perdagangan, penguatan IHSG terpangkas dan hanya menguat tipis 0,09% dan sempat menapaki zona merah sejenak sebelum penutupan sesi I.

Pada pukul 10:02 WIB IHSG terpantau masih menguat 0,25% di 7.151,13. Tetapi sejak pukul 11:00 WIB IHSG sempat bingung menentukan arah geraknya sebelum ditarik ke zona hijau pada penutupan perdagangan sesi I.

Level tertinggi berada di 7.174,04 sekitar pukul 09:40 WIB dan level terendah berada di 7.125,54 sekitar pukul 11:10 WIB. Mayoritas saham siang ini menguat yakni sebanyak 247 unit, sedangkan 238 unit lainnya melemah, dan 196 sisanya stagnan.

Pergerakan IHSG siang ini enggan mengekor Wall Street dan mayoritas bursa Asia-Pasifik yang tengah melemah. Ada beberapa saham yang menopang IHSG untuk tetap perkasa siang ini di antaranya saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan nilai transaksi mencapai Rp 544,71 miliar.

Nilai transaksi saham BUMI siang ini justru mengalahkan emiten-emiten big cap PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan nilai transaksi Rp 382,22 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp 355,25 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi masing-masing Rp 305,5 miliar dan Rp 270,13 miliar.

Sebelum libur merayakan hari Kemerdekaan RI Pada 17 Agustus kemarin, IHSG memang sudah ditutup menghijau pasca Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Kenegaraan terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2023 serta Nota Keuangan dalam Sidang Tahunan MPR, Sidang bersama DPR RI-DPR RI dalam rangka HUT Ke-77 Kemerdekaan RI.

Di hadapan rapat paripurna DPR RI, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah asumsi makro ekonomi untuk tahun 2023. Ekonomi Indonesia diharapkan dapat tumbuh 5,3% tahun depan. Sementara inflasi diproyeksikan bakal berada di 3,3% dan nilai tukar rupiah bergerak di Rp 14.750/US$.

Sementara itu dari sisi postur anggaran, pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp 2.443,6 triliun sedangkan belanja pemerintah Rp 3.041,7 triliun. Dengan begitu defisit anggaran sebesar Rp 598,2 triliun atau setara dengan 2,85% dari PDB.

Namun di sisi lain, sentimen luar negeri masih tetap harus diwaspadai. Berbagai tekanan tentunya masih dihadapi Indonesia baik dari sisi inflasi global maupun perlambatan ekonomi global.

Sentimen tak lepas dari rilis risalah rapat The Fed pada Juli lalu. Dalam notula rapat tersebut, komite pengambil kebijakan menilai belum akan mengubah sikap terkait arah kebijakan moneternya.

Suku bunga acuan masih akan dikerek naik ke depan. Namun the Fed tidak memberikan gambaran spesifik terkait target suku bunga acuan dan mengatakan akan terus meninjau perkembangan data.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?


(aum/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading