
Jajaran Top Gainers & Top Losers, Ada GOTO Nih...

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada perdagangan Selasa (16/8/2022) lalu atau sebelum perdagangan libur memperingati Hari Kemerdekaan RI pada Rabu kemarin.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,57% ke posisi 7.133,54. IHSG sempat melemah ke zona merah awal perdagangan sesi II. Namun setelah itu IHSG rebound dan berakhir di zona hijau.
Pada awal perdagangan sesi I Selasa lalu, IHSG dibuka menguat tipis 0,3% di posisi 7.114,26. Bahkan, IHSG sempat menyentuh posisi tertinggi di 7.147,97.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan Selasa lalu mencapai sekitaran Rp 13 triliun dengan melibatkan 26 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 191 saham menguat, 335 saham melemah, dan 163 saham lainnya mendatar.
Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 929,92 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 818,33 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 111,6 miliar di pasar tunai dan negosiasi.
Saat IHSG menghijau, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Selasa lalu.
![]() |
Saham emiten poultry atau peternakan ayam yakni PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top gainers pada perdagangan Selasa lalu. Saham DEWI ditutup melejit 22,76% ke posisi harga Rp 178/saham.
Nilai transaksi saham DEWI pada perdagangan Selasa lalu mencapai Rp 82,44 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 469,29 juta lembar saham. Sayangnya, investor asing melepas saham DEWI sebesar Rp 329,31 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 8 Agustus hingga Selasa lalu, saham DEWI tercatat 4 kali menguat dan 3 kali melemah. Dengan ini DEWI telah mencatatkan kenaikan mencapai 28,99% dalam sepekan terakhir, tetapi ambles 2,2% dalam sebulan terakhir.
Diketahui, DEWI meraih dana segar senilai Rp 70 miliar dari gelaran IPO. Emiten yang bergerak pada bidang usaha budidaya ayam ras pedaging ini melepas sejumlah 700 juta saham atau setara dengan 35% dari modal disetor.
Berdasarkan prospektus yang dirilis, perseroan akan menggunakan sebanyak Rp 7,48 miliar dana hasil IPO untuk pembelian tanah afiliasi. Kemudian, sebesar Rp 3,67 miliar digunakan untuk pembelian tanah non-afiliasi seluas 10.773 meter persegi.
Selanjutnya, sebesar Rp 6,50 miliar digunakan untuk pembangunan fasilitas RPA di atas tanah afiliasi, dan sebesar Rp 9,98 miliar akan digunakan untuk pembangunan fasilitas broiler commercial farm di atas tanah non-afiliasi.
Sementara, sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang akan digunakan untuk pembelian ayam day old chic (DOC) dan pembelian ayam karkas.
Sampai akhir 2021, DEWI berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 82,13 miliar, naik 258,72% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 22,89 miliar. Pendapatan ini diperoleh dari aktivitas budidaya ayam ras pedaging dan perdagangan eceran hewan ternak.
Sedangkan laba bersih tahun berjalan DEWI juga tercatat naik Rp 6,41 miliar dari tahun 2020 yakni sebesar Rp 4,78 miliar.