
Investor Makin Nyaman dengan Dolar, Emas Tak Mampu Bersinar

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas makin tidak berdaya Pada perdagangan Selasa (16/8/2022) pukul 17:27 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.775,28 per troy ons. Harga emas menyusut 0,2%.
Pelemahan emas hari ini memperpanjang tren negatif emas yang sudah berlangsung sejak kemarin. Pada Senin (15/8/2022), harga emas juga amblas 1,3% per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas melemah 0,94% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih meningkat 4% sementara dalam setahun melemah 0,7%.
Ricardo Evangelista, analis dari Activ, mengatakan pelemahan emas disebabkan perkasanya dollar Amerika Serikat (AS). Dollar AS kembali diborong investor hingga Dollar Index menguat 0,35% ke 106,86.
Penguatan dollar AS membuat emas makin mahal sehingga kurang menarik.
"Di tengah ketidakpastian, investor menemukan kenyamanan pada aset aman berupa dollar AS," tutur Evangelista, kepada Reuters.
Analis Bank of China International Xiao Fu mengatakan investor kini menunggu risalah pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan keluar pada Rabu waktu AS.
Jika risalah tersebut menunjukkan The Fed masih akan agresif maka harga emas akan kembali melemah.
"Petunjuk apapun dari risalah FOMC akan berpengaruh terhadap kebijakan The Fed ke depan. Petunjuk itu akan menjadi kunci bagi pergerakan emas," tutur Xiao Fu, dikutip dari Reuters.
Dia menambahkan harga emas kemungkinan akan masih berada dalam tahap konsolidasi dalam beberapa pekan ke depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Rekor Tertinggi Setahun, Yuk Pesta Pora Lagi!