Cuma 30 Negara yang Peringkatnya Naik, Termasuk Indonesia!
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah gejolak ekonomi global, ada kabar baik buat Indonesia. Lembaga pemeringkat utang (rating agency) masih meyakini prospek ekonomi Indonesia, dan tidak banyak negara yang mendapat kepercayaan tersebut.
"Momentum pemulihan ekonomi masih tinggi, dan terafirmasi dari rating agency. Hanya 30 negara yang mendapatkan upgrade, termasuk Indonesia. Padahal ada 161 negara di-downgrade karena kondisi fiskal yang memburuk dan outlook-nya negatif," papar Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, dalam jumpa pers Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023, Selasa (16/8/2022).
Indonesia, lanjut Sri Mulyani, sebenarnya tidak imun dari risiko gejolak ekonomi global. Misalnya, arus modal keluar (capital outflow) di pasar obligasi pemerintah sudah mencapai Rp 66 triliun.
Akan tetapi, Sri Mulyani menegaskan saat ini risiko akibat capital outflow sudah lebih terkendali. Sebab, kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) oleh investor asing semakin berkurang.
"Kepemilikan asing hanya 15,6%. Yield SBN relatif mengetat, mendekat dengan US Treasury Bonds yang mengalami kenaikan. Indonesia cukup kompetitif, tetapi tidak boleh terlena," katanya.
Dengan demikian, tambah Sri Mulyani, APBN mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga, di atas 5% dalam tiga kuartal beruntun.
"Situasi Indonesia relatif baik dibandingkan negara-negara lain. Pemulihan ekonomi Indonesia sudah melampaui kondisi pra-Covid, PDB (Produk Domestik Bruto) sudah di atas 2019. Hanya sedikit negara yang mencapai level pra-Covid," terang Sri Mulyani.
(aji/aji)