Economic Update

Potensi Resesi Cuma 3%, Bos BRI Makin Optimis di 2022

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia

15 August 2022 13:39

Foto: Jurus Sunarso Bikin Pertumbuhan Kredit BRI Tak Sensitif “Krisis”(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) tetap optimis Indonesia bisa bertahan di tengah gejolak ekonomi global.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, hal tersebut dikarenakan Indonesia memiliki fundamental yang sangat kuat. Dimana sampai kuartal II-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia telah tercatat sebesar 5,44%.

Selain itu, berdasarkan riset dan survei dari bloomberg, potensi ekonomi Indonesia terkena resesi cuma sebesar 3%. Angka tersebut sangat jauh bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang bisa mencapai di atas 20%.

"Fundamental ekonomi kita sangat kuat mengahadapi gejolak eksternal, ekonomi kita mampu tumbuh 5,44%, drivernya konsumsi masyarakat 5,51% yoy," kata Sunarso di CNBC Market Update Senin (15/8/2022).

Keoptimisan BRI ujar Sunarso juga sejalan dengan upaya-upaya yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dalam merespon kondisi global saat ini, salah satunya menjaga suku bunga acuan dan belum mau menaikannya. BI ujarnya sejauh ini masih percaya diri dengan upaya memanage likuiditas di pasar.

Disisi lain, situasi perbankan saat ini juga masih berjalan dengan semestinya, karena aktivitas masyarakat sudah kembali normal.

Baca:

3 Tahun Tak Naik, Jokowi Kerek Gaji PNS Tahun Depan?

Seperti diketahui, kredit perbankan sejauh ini secara nasional ujarnya masih bisa tercatat meningkat diatas 10,66%. Sementara non performing loan (NPL) terkendali secara nasional 2,86%, dan dana mayarakat tumbuh 9,13%.

"Ini juga menunjukan ekonomi normal. karena tandanya pertumbuhan kredit lebih tinggi ketimbang simpanan dana masyarakat, karena masyarakat mulai invest kembali. Kecukupan likuiditas sangat cukup 81,2%, artinya perbankan masih punya cukup likuiditas untuk tumbuh," jelasnya.