RI Banyak Harta Karun, Tapi Kok Akuisisi Batu Bara ke Aussie?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 15/08/2022 15:27 WIB
Foto: Detikcom

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mengakuisisi perusahaan tambang asal Australia. Ini menggenapi sejumlah perusahaan yang mengakuisisi tambang batu bara yang berdomisili di Australia.

Padahal, Indonesia adalah lumbung batu bara. Apa yang terjadi?

Entitas grup Sinar Mas ini sedang rajin-rajinya ekspansi. Baru saja DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Selang 2 hari DSSAmelalui anak usahanya, mengambil alih 20% saham Stanmore SMC Pty Ltd (dahulu bernama BHP Mitsui Coal Pty Ltd) (SMC).


DSSA melalui entitas anak tidak langsung, yakni Stanmore Resources Limited ("Stanmore") dan Dampier Coal (Queensland) Proprietary Limited, telah menandatangani perjanjian dengan Mitsui & Co. Ltd, dan Mitsui & Co. (Australia) Ltd. terkait pengambilalihan saham tersebut.

Dengan pengambilalihan ini, Stanmore melalui entitas anak (Dampier) akan memiliki 100% saham SMC. Adapun nilai pengambilalihan saham tersebut sebesar US$380 juta setara Rp5,62 triliun (asumsi kurs Rp 14.799/US$).

"Pengambilalihan sebesar US$ 380 juta ini akan didanai dengan dana kas internal dan diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal IV tahun 2022," jelas keterbukaan informasi, Jumat (12/8/2022).

Jauh ke belakang pada 2018, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengakuisisi 80% saham Kestrel Coal Mine (Kestrel) yang sebelumnya dimiliki oleh Rio Tinto di Australia.


(ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Emiten Batu Bara Amankan Ekspor Saat Harga Mendingin

Pages