
Utang RI ke China Turun Tajam, Tinggal Sisa Rp 305 T

Seperti disebutkan sebelumnya, ULN pemerintah dan swasta kompak mengalami penurunan di kuartal II-2022 dari kuartal sebelumnya. Secara bulanan, ULN pemerintah dan Swasta juga kompak mengalami penurunan pada Juni.
ULN pemerintah sudah menurun dalam 4 bulan beruntun. Pemerintah di bawah komando Presiden Joko Widodo, terus melakukan pelunasan utang jatuh tempo.
"Penurunan posisi ULN Pemerintah antara lain karena adanya pelunasan pinjaman bilateral, komersial, dan multilateral yang jatuh tempo selama periode April hingga Juni 2022. Pelunasan Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang jatuh tempo juga turut mendukung penurunan ULN Pemerintah di triwulan laporan," tulis BI.
Pada kuartal II, pemerintah tercatat membayar pinjaman bilateral nyaris US$ 600 juta, pinjaman komersial US$ 173 juta, dan multilateral sebesar US$ 769 juta.
Sementara nilai SBN jatuh tempo pada kuartal II sebesar US$ 2,5 miliar, dengan rincian US$ 1,98 miliar pokok, dan US$ 523 juta bunga.
Selain itu menurut BI, volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi juga berpengaruh pada perpindahan investasi SBN domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), pada akhir Juni, porsi investor asing du pasar SNB hanya 16,09%, lebih rendah dari akhir Maret sebesar 17,57%.
Sementara itu, ULN swasta tercatat menurun 2 bulan beruntun. Utang sektor swasta ke China juga terus mengalami penurunan. Pada akhir Juni, ULN ke China tercatat sebesar US$ 19,2 miliar, berkurang dari bulan sebelumnya US$ 20,27 miliar.
BI mengatakan ULN Indonesia pada triwulan II 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 31,8%, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 33,8%. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 86,7% dari total ULN.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]