Termasuk BTN Hingga Garuda, Belum Ada PMN Cair Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga menuju akhir kuartal III-2022 belum ada Penyertaan Modal Negara (PMN) yang cair bagi Badan Usaha Milik Negara yang direncanakan akan menerima tahun ini.
Tenaga Pengkaji Restrukturisasi Privatisasi dan Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Dodok Dwi Handoko mengatakan sampai saat ini PMN belum dicairkan karena masih dalam penyusunan penambahan PMN.
"Untuk Garuda Indonesia misalnya, masih dalam proses refinance dengan kajian angka Rp 7,5 triliun. Saat ini proses analisisnya tengah dalam percepatan, namun karena Garuda adalah perusahaan tercatat makan butuh PP terlebih dahulu untuk bisa dicairkan," jelas Dodok, dalam Media Briefing, Jumat (12/8/2022).
Selain Garuda, BTN juga ditargetkan untuk mendapatkan PMN tahun ini. Namun menurut Dodok, saat ini pencairannya dan besarannya masih dalam evaluasi pemerintah.
Adapun untuk KAI demi pembiayaan kereta cepat, Dodok mengatakan kalau alokasi pemerintah sudah ada dengan mengacu pada Perpres yang ada.
"Pemerintah dapat memberikan kepada pihak Indonesia melalui KAI namun masih dibahas dan kami akan berusaha menyampaikan jika ada kemajuan," jelas Dodok.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Susiwijono menjelaskan, pencairan PMN untuk Garuda Indonesia sudah dibahas dan akan segera diterbitkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) sebagai landasan hukumnya.
"Tadi sudah dibahas, kemudian akan segera dikejar. PMN itu kan perlu PP, PP-nya akan kita kejar untuk kita selesaikan segera, dalam waktu dekat ini. Kalau PP kan perlu waktu, tapi paling tidak di bulan-bulan ini," jelas Susiwijono di kantornya, Rabu (10/8/2022).
Sebagai langkah awal membuat neraca keuangan Garuda kembali positif pasca kemenangan dalam PKPU, Garuda Indonesia akan melaksanakan penerbitan saham baru alias right issue tahun ini.
Sementara untuk BTN, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, mengenai besaran berapa PMN yang akan digelontorkan pemerintah kepada BTN masih terus didiskusikan oleh pemerintah.
Susiwijono menjelaskan angka PMN yang digelontorkan. Untuk Garuda Indonesia PMN sebesar Rp 7,5 triliun, Waskita Karya Rp 3 triliun. Namun, besaran PMN BTN masih terus dievaluasi.
"BTN angkamya masih perlu dievaluasi lagi. Hari ini kebetulan bahas 3 BUMN. Yang Garuda sudah disetujui, yang Waskita Karya sudah disetujui, yang BTN perlu didalami lagi," jelas Susiwijono dalam kesempatan yang sama.
[Gambas:Video CNBC]
BUMN Kembali Disuntik Rp 73 Triliun, "Dompet Negara" Aman?
(hoi/hoi)