
Stok Melimpah, Harga Timah Anjlok Nyaris 1%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia tercatat anjlok nyaris 1% karena persediaan yang terus menumpuk.
Pada Jumat (12/8/2022) pukul 16:30 WIB harga timah dunia tercatat US$ 25.150 per ton, ambles 0,93% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Sepanjang pekan ini harga timah telah menguat 2,86% secara point-to-point (ptp). Sementara secara bulanan naik tipis 0,04% ptp.
Persediaan timah dunia di gudang yang dipantau oleh bursa logam berjangka (LME) pada hari ini naik 50 ton dibanding kemarin menjadi 4.065 ton. Jumlah ini melonjak 10,24% secara point-to-point (ptp) sejak awal tahun ini.
Hal ini menjadi indikasi bahwa permintaan timah dunia masih tertekan sehingga persediaan di gudang terus menumpuk. Penyebabnya adalah konsumsi yang turun terutama dari konsumen utama, China.
Negeri Panda tengah menghadapi gelombang baru virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). China memegang prinsip zero Covid yang membuat kebijakan pengetatan sewaktu-waktu bisa terjadi sehingga mengaburkan prospek ekonominya.
Komisi Kesehatan China melaporkan 2.009 kasus virus corona baru untuk 11 Agustus, dibandingkan dengan 2.166 kasus baru pada hari sebelumnya.
China sendiri adalah konsumen timah terbesar di dunia.Konsumsi timah China mencapai 216.200 ton pada tahun 2020, melansir Statista. Sehingga permintaan dari Negeri Panda tersebut dapat berpengaruh terhadap harga timah dunia. Permintaan turun, maka harga pun mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Harga Timah Lompat 7%!