Kena Profit Taking, Gimana Nasib IHSG di Sesi Kedua?
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,3% di 7.134,4 pada sesi I perdagangan Jumat (12/8/2022).
IHSG bergerak volatile tetapi konsisten di zona merah sejak awal perdagangan dibuka. Sebanyak 259 saham menguat, 214 saham melemah dan 202 saham stagnan.
IHSG terindikasi kena profit taking karena kemarin sudah melesat signifikan pada perdagangan kemarin. Indeks melesat 1% lebih dan bergerak mendekati level psikologis 7.200.
Di kawasan Asia, indeks Nikkei dan Hang Seng berhasil selamat dari koreksi dengan kenaikan 2,36% dan 0,56%. Pelemahan yang dialami IHSG masih lebih baik dibandingkan dengan indeks Straits Times yang ambles nyaris 1%.
Setelah melemah di sesi I, bagaimana prospek pergerakan IHSG di sesi II?
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak mendekati batas bawah BB terdekat di 7.116. Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu. Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Indikator RSI mulai bergerak menurun setelah sempat menyentuh area jenuh belinya. Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak mulai memotong garis EMA 26 dari atas dan bar histogram bergerak menuju area negatif.
Melihat indikator teknikal tersebut, peluang IHSG berpotensi masih berada di zona merah dan perlu menembus ke bawah level support terdekat di 7.100 untuk mengkonfirmasi pola downtrend.
(trp)