BI: Ruang Kenaikan Suku Bunga Acuan Terbuka
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) saat ini masih menahan suku bunga acuan pada level 3,5%. Namun otoritas moneter ini menyebut masih terdapat ruang dalam penyesuaian suku bunga acuan.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan, tatkala banyak bank sentral negara yang langsung bersifat hawkish atau menaikan suku bunga acuan dalam meredam inflasi, namun BI sampai saat ini masih akan terus melakukan review dan mengkalibrasi kebijakannya.
"Melihat lagi sumber inflasi, kalau toh inflasi ini bisa kita jaga dengan melalui koordinasi, melalui kegiatan menjaga pasokan, karena ini merupakan source inflasi, tentunya kita tidak menggunakan suku bunga," jelas Dody dalam Economic Update CNBC Indonesia, Jumat (12/8/2022).
Pasalnya, kata Dody, kebijakan suku bunga acuan BI dilihat dari inflasi inti yang menggambarkan langsung kondisi permintaan masyarakat di tanah air. Di mana hingga Juli 2022, inflasi inti di Indonesia masih pada level 2,86% (year on year/yoy), lebih rendah dari inflasi umum 4,94% (yoy).
Kendati demikian, ruang penyesuaian suku bunga acuan oleh Bank Indonesia terbuka lebar. Namun dengan catatan, bahwa kebijakan preemptive BI tidak semata harus dilakukan melalui suku bunga.
"Namun tetap ruang untuk penyesuaian suku bunga naik tetap terbuka, dengan melihat berapa besar potensi kenaikan konsistensi dari inflasi inti ini meningkat, termasuk ekspektasi inflasinya," jelas Dody.
"Kebijakan yang kita lakukan tidak semata harus melalui suku bunga, tapi jua bisa dilakukan dengan entah likuiditas yang kita atur lebih terjaga, maupun dengan kebijakan koordinasi dari sisi untuk mengatasi supply-nya," kata Dody melanjutkan.
Seperti diketahui, di tengah meningkatnya ketidakpastian global, BI meyakini fundamental ekonomi Indonesia tetap baik, yang membuat BI tetap percaya diri mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 3,5%.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Juli 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
(cap/mij)