'Keajaiban' Inflasi Datang, Wall Street Dibuka Happy

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
11 August 2022 21:10
Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) at the end of the day's trading in Manhattan, New York, U.S., August 27, 2018. REUTERS/Andrew Kelly
Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak menguat pada pembukaan perdagangan Kamis (11/8/2022). Ini setelah data inflasi AS menunjukkan perlambatan.

Dow Jones naik 206 poin atau 0,61% di pembukaan menjadi 33.515,31. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 yang tumbuh 0,52% ke 4.232,36 dan Nasdaq yang menguat 0,51% ke 12.919,73.

Sentimen investor kembali didorong oleh rilis Indeks Harga Produsen (IHP) di Juli 2022 yang menunjukkan penurunan secara bulanan sebanyak 0,5% dan melampaui ekspektasi analis Dow Jones di 0,2%. IHP tersebut tidak termasuk harga makanan dan energi.

Sebelumnya, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Juli 2022 juga telah dirilis. Melandai ke 8,5% secara tahunan (yoy) dari 9,1% dan berada di bawah prediksi analis Dow Jones di 8,7%.

Pada Rabu (10/8), ketiga indeks di bursa saham Wall Street reli. Di mana indeks Dow Jones lompat 535,10 poin atau 1,63% ke 33.309,51.

Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 naik tajam 2,13% ke 4.210,24 dan menjadi posisi penutupan tertinggi sejak awal Mei 2022. Nasdaq juga menguat tajam 2,89% ke 12.854,80. Ini menjadi level tertinggi sejak April 2022.

Dengan begitu, indeks S&P 500 telah reli lebih dari 15% dari posisi terendah di bear market. Ini 12% lebih rendah dari rekor tertingginya.

"Tren kenaikan adalah teman kita di sini. Pasar akan menghargai sebagai salah satu langkah maju ke arah yang benar dari data inflasi kemarin dan hari ini," tutur Ahli Strategi Edward Jones Mona Mahajan dikutip CNBC International.

"Untuk pasar, kami benar-benar tidak dapat melawan momentum yang telah kami lihat dalam waktu dekat, tapi kenaikan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) lebih lanjut dan pasar tenaga kerja yang melemah dapat membatasi kenaikan," tambahnya.

Saham Disney melesat lebih dari 8% di pra-pembukaan perdagangan setelah mereka melaporkan jumlah pelanggan yang naik pesat, bersamaan dengan pertumbuhan pada pendapatan dan laba bersih yang melampaui ekspektasi pasar. Disney berencana untuk meningkatkan harga berlangganan Disney+.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street "Kebakaran", Inflasi Tinggi Jadi Biang Kerok?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular