Analisis Teknikal

Sudah Naik 1%, Bakal Nanjak Lagi di Sesi Kedua?

Putra, CNBC Indonesia
11 August 2022 12:47
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat signifikan di sesi I perdagangan Kamis (11/8/2022). Sejak awal perdagangan IHSG konsisten bergerak di zona hijau.

Indeks melesat 1,02% dan ditutup di 7.158,83 hingga istirahat siang. Di saat IHSG menguat, ada 320 saham yang menguat, 165 saham melemah dan 191 saham stagnan.

Penguatan IHSG terbantu oleh kabar baik dari AS. Inflasi AS di bulan Juli tercatat naik 8,5% year on year (yoy).

Angka aktual inflasi tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya di 9,1% yoy dan estimasi konsensus 8,7% yoy.

Kabar inflasi yang lebih rendah dari perkiraan tersebut membuat indeks saham Wall Street menguat tajam semalam.

Indeks Dow Jones naik 1,63% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite melesat 2,13% dan 2,89% di saat yang sama.

Kenaikan tajam indeks saham Wall Street juga menjadi katalis positif untuk pasar saham Asia pagi ini. Mayoritas indeks saham bursa regional juga bergerak di zona hijau.

Indeks Hang Seng memimpin penguatan dengan apresiasi 1,78% lebih dan disusul oleh indeks Shang Hai Composite 1,20%.

Analisis Teknikal

teknikalFoto: Teknikal
teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak mendekati batas atas BB terdekat di 7.174.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Indikator RSI masih bergerak di dekat area jenuh belinya

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah memotong garis EMA 26 dari bawah dan bar histogram bergerak di area positif.

Melihat indikator teknikal tersebut, peluang IHSG berpotensi terkonsolidasi terlebih dahulu di rentang 7.150-7.200.


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular