Investor Wait & See, Harga Tembaga Turun

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
09 August 2022 13:45
FILE PHOTO: A worker loads copper cathodes into a warehouse near Yangshan Deep Water Port, south of Shanghai, China, March 23, 2012.     REUTERS/Carlos Barria/File Photo
Foto: Ilustrasi katoda tembaga. (REUTERS/Carlos Barria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melemah pada perdagangan hari ini menjelang pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS).

Pada Selasa (9/8/2022) pukul 13:18 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 7.963,5 per ton, turun 0,3% dibandingkan posisi kemarin.

Investor tampak masih wait and see menanti rilis inflasi Amerika Serikat yang bisa menjadi petunjuk mengenai kebijakan moneter bank sentral. Berdasarkan jajak pendapat yang dihimpun Reuters, inflasi As diperkirakan akan melandai pada Juli 2022. Prediksinya akan berada di level 8,7% year-on-year (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yakni 9,1% yoy.

Akan tetapi, ada potensi bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed) untuk menaikkan suku bunga yang agresif memberi tekanan bagi tembaga setelah rilis data pekerja pekan lalu.

Menurut perangkat FedWatch milik CME group, para pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 35,5% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) menjadi 2,75-3%. Sementara ekspektasi kenaikan suku bunga mencapai 75 bp sebesar 64,5%.

Kebijakan moneter yang ketat saat ini merupakan langkah besar karena meningkatkan kemungkinan resesi selama tahun depan menjadi 40%, berdasarkan jajak pendapat ekonom Reuters pada akhir Juli lalu.

Hal ini dapat mempengaruhi permintaan logam dasar industri seperti tembaga Saat permintaan turun, harga pun mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Semester II, Harga Tembaga Anjlok 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular