Economic Update 2022

LPS Sebut Ada Situasi Aneh di Ekonomi RI, Apa Itu?

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Selasa, 09/08/2022 12:59 WIB
Foto: Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut memang sempat ada kekhawatiran karena suku bunga bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) tidak ikut naik seperti yang dilakukan banyak bank sentral global, maka DPK valas akan lari keluar. 

Namun berdasarkan data LPS, total Dana Pihak Ketiga (DPK) valas (valuta asing) di perbankan sampai dengan bulan Juni masih tumbuh 4,5% year-on-year. 

"DPK valas tumbuh 4,5% artinya uang tidak lari keluar. Ada pergeseran dari deposito ke giro dan tabungan. Giro tumbuh 8% dan tabungan tumbuh 9,8%yoy, ada pergeseran dari bunga tinggi ke bunga rendah, agak aneh," ujarnya dalam Economic Update program Power Lunch, Selasa (9/8/2022).


Purbaya melanjutkan, ini artinya yang punya uang tadi siap-siap menaruh uangnya di tempat yang lebih cepat dicairkan. Menurutnya, prospek Indonesia amat baik jika dilihat dari data-data deposito valas tadi. 

"Ini menandakan aktivitas ekonomi makin cepat, prospek kita amat baik kalau lihat dari data-data deposito valas tadi," ujarnya. 

Purbaya menegaskan bahwa likuiditas perbankan Indonesia berada di bawah kendali Indonesia sendiri. Menurutnya, kebijakan bank sentral Indonesia (BI) sudah balik sekarang. 

"Mereka sudah amat baik, uang di sistem dibiarkan tumbuh dengan cukup bagus, perbankan dikasih likuiditas berlebih untuk ekspansi," pungkasnya. 


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi