Economic Update 2022

Begini Cara BYAN Kejar Produksi Batu Bara 39 Juta Ton

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Senin, 08/08/2022 15:38 WIB
Foto: Transisi Energi Tambang Batu Bara di Tengah Windfall Komoditas (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Alexander Ery Wibowo mengungkapkan tengah mengejar produksi bayu bara 38-39 juta ton untuk tahun ini. Menurutnya tahun ini produksi batu bara dipenuhi tantangan karena cuaca dan transportasi.

"Kami membutuhkan peralatan berat atau heavy equipment dan ini menunggu. Kedua, transportasi, dan tergantung pada cuaca. Dari aspek demand tidak ada masalah. Ada masalah di supply-nya bagaimana mencapai target produksi," kata Ery dalam Economic Update CNBC Indonesia, Senin (8/8/2022).

Menurutnya tahun ini produksi lebih menantang karena adanya ketidakpastian cuaca karena hujan tinggi, dan keterbatasan infrastruktur. Saat ini BYAN juga fokus pada pembangunan jalan infrastruktur untuk mendorong laju pengiriman dan produksi, hingga mengurangi dampak pada lingkungan.


"Sumber daya kami, difokuskan pada pengembangan infrastruktur. Itu menyita energi dan waktu. Selain itu kami melakukan studi untuk penambangan underground mining," ujarnya.

Perusahaan juga melakukan diversifikasi bisnis ke energi baru terbarukan (EBT). Langkah tersebut merupakan persiapan jangka panjang BYAN dalam transisi energi.

Dalam rangka diversifikasi bisnis tersebut, Bayan Resources telah melakukan beberapa kajian.

"Memang ada beberapa pilihan yang saat ini kami kaji, yaitu pertama adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai power produser atau pengguna developer dari pembangkit tenaga surya. Kedua yang kami amati juga adalah geotermal," kata dia.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Alasan Produsen Batu Bara Ramai-Ramai Incar Bisnis LNG & EBT