
Bernilai US$ 327 Miliar, Ini Deretan Saham Warren Buffett

Jakarta, CNBC Indonesia - Warren Buffett adalah bapak investasi saham dunia dan dianggap sebagai salah satu investor paling sukses dalam sejarah. Julukannya adalah "Oracle of Omaha".
Salah satu kegemaran Buffett yang terkenal adalah minum lima kaleng soda sehari. Sebelumnya, selama 50 tahun ia sudah mengkonsumsi soda merek Pepsi, namun kini beralih ke merek soda Coca-Cola.
"Jika saya makan 2.700 kalori sehari, seperempatnya adalah Coca-Cola. Saya minum setidaknya lima porsi 12 ons," kata Buffett kepada Fortune.
Kegemaran Warren Buffett ini ternyata menguntungkan. Karena dia juga memiliki saham Coca-Cola dalam portofolio di Berkshire Hathaway di mana Buffett menjadi CEO sekaligus pemegang saham.
Dalam laporan kinerja pada kuartal kedua 2022, Berkshire Hathaway mencatatkan nilai investasi sahamnya sebesar US$ 327,66 miliar dengan untung yang belum direalisasikan sebesar US$ 177,94 miliar.
Namun, nilai investasinya berkurang jika dibandingkan dengan posisi akhir 31 Desember 2021. Saat itu nilai investasi mencapai Rp 350,72 miliar. Sementara nilai keuntungan yang belum terealisasikan sebesar US$ 246,11 miliar.
Nilai investasi saham yang dicapai, 69% terkonsentrasi di lima perusahaan, yaitu:
Apple adalah perusahaan publik berharga di dunia dan portofolio terbesar Warren Buffett. Berkshire Hathaway mulai berinvestasi di Apple pada tahun 2016. Hari ini, AAPL mewakili posisi ekuitas terbesar perusahaan, mencapai setara 38% dari total nilai wajar portofolionya.
Portofolio terbesar kedua adalah Bank of America, yang merupakan perusahaan keuangan dan perusahaan induk bank AS terkemuka. Warren Buffett pertama kali berinvestasi di BAC pada 2011, ketika krisis utang Eropa mengancam industri perbankan. Bank of America dimiliki sekitar 9,8% dari nilai portofolio Berkshire Hathaway.
Coca-Cola adalah salah satu perusahaan yang menyediakan kebutuhan pokok konsumen terbesar di Amerika Serikat. Produknya mulai dari cola hingga makanan ringan dan minuman olahraga.
Coca-Cola adalah ekuitas tertua di Berkshire yang pertama kali mulai dibeli sahamnya pada 1988 dan saat ini memiliki porsi sekitar 7,7% dari portofolio Berkshire Hathaway. Dalam sebuah catatan, Buffett menyatakan bahwa dia tidak akan pernah menjual sahamnya di Coca Cola.
Kemudian, ada Chevron yang memiliki porsi sekitar 7% dari total nilai portofolio saham Berkshire Hathaway. Chevron adalah salah satu perusahaan energi terbesar di dunia. CVX adalah kepemilikan yang relatif baru untuk Berkshire Hathaway karena pertama kali dibeli sahamnya pada akhir 2020.
Kelima, ada American Express yang terkenal dengan kartu kredit ikoniknya dan berbagai layanan terkait perjalanan, produk perbankan, layanan pedagang, dan sistem manajemen pembayaran dan pengeluaran.
Buffett mulai berinvestasi di American Express mulai 1991 dengan membeli saham preferen dan yang dikonversi menjadi saham biasa pada tahun 1994. Hari ini, AXP memiliki porsi sekitar 6,4% dari portofolio Berkshire Hathaway.
Lima perusahaan tersebut yang paling dominan porsinya pada portofolio investasi saham Berkshire Hathaway, tapi masih banyak saham lainnya yang dibeli.
Menurut catatan CNBC Internasional, pada 31 Maret 2022 total saham di dalam portofolio Berkshire Hathaway berjumlah 52 saham termasuk kelima perusahaan di atas.
Adapun Buffett juga memiliki saham Moody's Corporation, Citigroup Inc, General Motors Company, Amazon.com, Inc., Mastercard Inc, T-Mobile Us Inc, dan lainnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Separuh Lebih Aset Perusahaan Warren Buffett Ada di 2 Saham Ini
