Tak Seindah Pekan Lalu, IHSG Sesi I Berakhir Terkoreksi!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
08 August 2022 11:53
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi I Senin (8/8/2022) pasca mencatatkan kinerja yang ciamik di minggu lalu. Sementara, hari ini investor masih menanti rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia yang mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi.

IHSG dibuka menguat 0,11% di posisi 7.092,3 dan ditutup di zona merah dengan koreksi 0,3% atau 21,26 poin ke 7.063,39 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 7,29 triliun dengan melibatkan lebih dari 17 miliar saham.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak pagi IHSG cenderung bergerak galau. Selang 3 menit setelah perdagangan dibuka IHSG hanya menguat tipis 0,04% di 7.078. Namun tak berapa lama, IHSG berbalik arah ke zona merah. Pukul 09:15 WIB IHSG terpantau terkoreksi 0,11%.

Kecenderungan yang terjadi IHSG bergerak cukup volatil, pukul 10:00 WIB IHSG sempat ditarik ke zona hijau tetapi selang beberapa menit kemudian kembali berbalik arah dan konsisten berada di zona merah hingga penutupan perdagangan sesi I.

Level tertinggi berada di 7.100,81 sekitar pukul 10:05 WIB dan level terendah berada di 7.057,4 menjelang penutupan perdagangan. Mayoritas saham siang ini melemah yakni sebanyak 251 unit, sedangkan 243 unit lainnya menguat, dan 182 sisanya stagnan.

Koreksinya IHSG siang ini memang sudah terprediksi. Secara teknikal terjadinya pembalikan arah IHSG karena posisinya yang sudah sangat dekat dengan area jenuh beli.

Namun, inflow dana asing akhir-akhir ini yang membuat IHSG begitu sumringah dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik dan laporan laba emiten terutama dari perbankan yang impresif.

Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi bisa lebih dari 5% terbukti sehingga membuat selera risiko investor membaik. Investor kembali yakin bahwa Indonesia terbebas dari stagflasi apalagi resesi.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,44% yoy pada kuartal II-2022, lebih tinggi dari perkiraan konsensus 5,17% yoy. Oleh sebab itu, IHSG masih nyaman berada di atas level psikologis 7.000.

Selain itu, di sepanjang semester I-2022, bank-bank besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, BBNI sukses mencatatkan pertumbuhan laba bersih dobel digit. Laba bersih BBCA tumbuh hampir 25% secara tahunan. Sementara itu laba bersih BBRI paling fantastis dengan kenaikan 98% secara tahunan.

Dari dalam negeri, hari ini investor patut mencermati rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2022. IKK mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi.

Diketahui, Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan IKK Juni 2022 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2022 sebesar 128,2 atau tetap berada pada level optimis karena masih di bawah 100. Namun, indeks masih jauh lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Selain itu, investor juga masih memperhatikan perkembangan geopolitik terbaru yakni perkembangan konflik di Taiwan, di mana latihan militer China semakin intensif dilakukan di sekitar Taiwan.

Kondisi ini memang patut dicermati, jika gaduh mulai terjadi di Taiwan dan terus berlanjut maka akan menjadi risiko bagi pasar keuangan

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular