
BUMI Proyeksi Produksi Batu Bara 36 Juta ton di Semester I

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memperkirakan produksinya mencapai 35-36 juta ton sepanjang semester I-2022. Produksi batu bara perusahaan sempat terganggu akibat hujan lebat secara berkepanjangan.
Hujan lebat di area penambangan milik BUMI berlangsung sejak akhir tahun lalu, dan masih berlangsung. Direktur dan Sekretaris BUMI Dileep Srivastava mengatakan fenomena La Nina yang menyebabkan hujan lebat menjadi salah satu penyebab berkurangnya produksi batu bara.
"Semoga dengan cuaca yang lebih bersahabat mulai Agustus ini, kami berharap bisa memenuhi dari sebagian hasil produksi dan kami berusaha keras untuk meningkatkan produksi dan pengiriman," kata Dileep kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/8/2022).
Perusahaan memperkirakanĀ produksi batu bara tahun di sekitar 78-83 juta ton, sedikit lebih rendah dibandingkan target sebelumnya 84-89 juta ton. Target ini sama dengan realisasi produksi 2021 sebanyak 78 juta ton.
Meski produksi turun, Dileep optimistis kinerja BUMI bisa terus terjaga bahkan lebih baik dari tahun lalu karena ditopang tingginya harga batu bara.
"Kami memperkirakan pendapatan perusahaan akan jauh lebih tinggi di tahun ini. Harga batu bara yang meroket saat ini membantu,"ujarnya.
Pada perdagangan Kamis (4/8/2022), harga batu kontrak September di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 365 per ton. Sejak Rabu pekan lalu, harga batu bara selalu melemah. Pengecualian terjadi pada Selasa pekan ini di mana harga batu bara sempat menguat 0,6%.
Secara keseluruhan, harga batu bara sudah amblas 12,8% dalam sepekan secara point to point. Dalam sebulan, harga batu bara juga menyusut 6,8% sementara dalam setahun masih melesat 145,6%.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Batu Bara BUMI Capai 78,7 Juta Ton di 2023