Analisis Teknikal

IHSG Ingin Menguat Sepekan Penuh, Tapi Waspadai Balik Arah

Putra, CNBC Indonesia
05 August 2022 13:41
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,19% di 7.079,57 pada sesi I perdagangan Jumat (5/8/2022). IHSG dibuka menguat di 7.068 dan sempat menyentuh posisi intraday di 7.088,83. Namun setelah itu IHSG juga sempat mencicipi zona koreksi dengan posisi terendah di 7.045,98.

Data perdagangan mencatat ada 255 saham menguat,244 saham melemah dan 168 saham stagnan pada sesi I perdagangan hari ini. Katalis positif datang dari rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2022 yang tumbuh 5,44% year on year (yoy), lebih tinggi dari estimasi konsensus di 5,17% secara tahunan (yoy).

Namun, di sisi lain posisi cadangan devisa mengalami penurunan signifikan sebesar US$ 4,2 miliar menjadi US$ 132,2 miliar pada akhir Juli 2022. Mayoritas indeks saham Asia juga bergerak di zona hijau hari ini, kecuali indeks Hang Seng yang melemah tipis 0,05%.

Setelah menguat di sesi I, akankah penguatan IHSG berlanjut dan membuat indeks selalu hijau di sepanjang pekan ini? Simak ulasan teknikal berikut untuk melihat arah pergerakan IHSG sesi II.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks masih kuat bertahan di atas level psikologis 7.000 dengan batas atas BB terdekat di 7.100.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Indikator RSI terakhir berada di 66,48 yang sudah sangat dekat dengan level overbought.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak mulai memotong garis EMA 26 dan bar histogram bergerak menuju area negatif.

Melihat indikator teknikal tersebut, waspadai penguatan IHSG terpangkas dan berpotensi berakhir di zona merah apalagi sudah 4 hari beruntun menguat. Level support IHSG terdekat di 7.017.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular