IHSG Pengen Cetak Quattrick? Masih Ada Peluang Boss!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di atas level psikologis 7.000 pada sesi I perdagangan Kamis (4/8/2022).
IHSG ditutup naik 0,29% di 7.066,97 pada istirahat siang 11.30 WIB. IHSG dibuka di 7.062,03 dan bergerak volatil. Bahkan IHSG sempat melemah ke zona merah dengan posisi terendah di 7.025.
Namun menariknya IHSG masih tetap kuat bertahan di atas level 7.000. Kinerja IHSG yang positif dan masuknya aliran modal asing ke pasar saham dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
Dari eksternal, kinerja Wall Street yang bangkit dari keterpurukan dan diramal sudah mengakhiri fase bearish menjadi sentimen positif yang menular ke bursa domestik.
Setelah agresif mengerek suku bunga acuan sebesar 225 basis poin (bps) sepanjang tahun ini, ke depan, The Fed selaku bank sentral AS dinilai tidak akan terlalu hawkish lagi.
Dari dalam negeri, investor juga menanti rilis data ekonomi penting pekan ini yaitu pertumbuhan ekonomi kuartal dua. Konsensus Trading Economics memperkirakan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,17% secara tahunan.
Ekspektasi bahwa ekonomi bisa kembali tumbuh dengan laju di atas 5% membuat selera risiko investor semakin terdongkrak.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks berada di dekat batas atas BB terdekat di 7.096.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Indikator RSI terakhir berada di 69,86 yang sudah sangat dekat dengan level overbought.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tetap berada di atas garis EMA 26 dan bar histogram bergerak di area positif.
Melihat indikator teknikal tersebut, IHSG masih memiliki peluang untuk menguat, setidaknya akan menguji level psikologis 7.100. Namun perlu diwaspadai kondisi IHSG yang sudah hampir jenuh beli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)