
AS-China Makin Tegang, Bursa China & Hong Kong Masih Aman

Jakarta, CNBC Indonesia - Tensi geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dengan China semakin memanas setelah Ketua House of Representatives (DPR) AS, Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan.
Namun, pada hari ini hanya bursa saham Taiwan saja yang terpengaruh dari semakin memanasnya tensi geopolitik AS-China.
Sedangkan dua indeks saham China daratan yakni Shanghai Composite dan Shenzen Component terpantau menghijau dan indeks saham Hong Kong yakni Hang Seng justru melesat.
Per pukul 12:00 WIB, indeks Taiwan Weighted (TWII) merosot 0,74% ke posisi 14.677,28.
Sedangkan indeks Shanghai naik 0,11% ke 3.167,26 dan Shenzen Component naik tipis 0,04% ke 12.055,35. Indeks Hang Seng malah melonjak 1,45% ke posisi 20.053,64.
Pada Selasa malam waktu setempat, Pelosi tiba di Taiwan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan dalam Twitternya bahwa kunjungan Pelosi adalah "provokasi politik besar.
Kebijakan One China Policy alias hanya ada satu China membuat Negeri Tirai Bambu geram terhadap ulah AS, terutama Pelosi. Sebagai catatan, ini adalah kunjungan pertama Ketua House of Representatives Negeri Adidaya ke Taiwan dalam 25 tahun terakhir.
"Kunjungan ini berdampak parah terhadap fondasi hubungan AS-China. Ini juga merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan integritas wilayah China," tegas Kementerian Luar Negeri China melalui keterangan tertulis.
Merespons tibanya Pelosi di Taiwan, China akan memulai latihan militer terbesarnya yang mengelilingi Taiwan pada hari ini. Ini merupakan reaksi terbaru pemerintah Presiden Xi Jinping usai kunjungan Pelosi yang membuat marah negeri itu.
Latihan militer itu akan dimulai pukul 12.00 siang waktu setempat. Ini akan melibatkan latihan menembak langsung.
Mengutip AFP, dari pengumuman pemerintah, tentara China (PLA) akan memfokuskan kegiatan di beberapa zona yang mengelilingi Taiwan. Beberapa titik hanya sekitar 20 kilometer (12 mil) dari pantai pulau itu.
"Latihan itu belum pernah terjadi sebelumnya dan bahwa rudal akan terbang di atas Taiwan untuk pertama kalinya," tulis tabloid nasionalis yang dikelola negara Global Times melaporkan, mengutip analis militer.
"Ini adalah pertama kalinya PLA akan meluncurkan artileri jarak jauh langsung melintasi Selat Taiwan," kata surat kabar itu, lagi merujuk keterangan PLA.
Sebenarnya latihan sudah dimulai Selasa. Namun kedatangan Pelosi Rabu membuat skala latihan ditingkatkan. Seharusnya latihan militer itu berakhir Minggu.
Sementara itu, Biro Maritim dan Pelabuhan Taiwan mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal di wilayah utara, timur dan selatan menjelang latihan. Mereka didesak menghindari area latihan militer dan menggunakan rute alternatif.
Taiwan juga sejak awal pekan melarang sejumlah perwira militernya untuk mengambil cuti. Melansir Express, mereka mengatakan langkah ini diambil karena pulau itu sedang mempersiapkan perang.
Dengan datangnya Pelosi ke Taiwan membuat China meradang. Bagi China, Taiwan adalah provinsinya. Namun pulau dengan 23 juta penduduk itu menolaknya dan mendukung pemerintahan demokratis.
"Latihan militer yang diumumkan China mewakili eskalasi yang jelas dari aktivitas militer China di sekitar Taiwan dan dari Krisis Selat Taiwan terakhir pada 1995-1996," kata analis senior China di International Crisis Group, Amanda Hsiao.
"Beijing menandakan bahwa mereka menolak kedaulatan Taiwan," ujarnya lagi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 di China Ganas Lagi, Bursa Sahamnya Kolaps 5%
