4 Hari Beruntun Hijau, IHSG Sekarang Kokoh di Level 7.000
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (4/8/2022). Kenaikan hari ini melanjutkan reli IHSG yang sudah menguat 3 hari beruntun sepanjang pekan ini dan kembali lagi menyentuh level psikologis 7.000.
IHSG dibuka menguat 0,22% di posisi 7.062,03 dan ditutup di zona hijau dengan apresiasi 0,29% atau 20,33 poin ke 7.066,97 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 6,89 triliun dengan melibatkan lebih dari 17 miliar saham.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah berada di zona hijau. Namun pukul 09:30 WIB IHSG terpantau berbalik arah ke zona merah.
Sempat galau menentukan arah, sekitar pukul 10:05 WIB IHSG kembali menguat dan konsisten berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi I.
Level tertinggi berada di 7.075,56 sesaat setelah perdagangan dibuka dan level terendah berada di 7.025,05 pukul 09:40 WIB. Mayoritas saham siang ini menguat yakni sebanyak 280 unit, sedangkan 209 unit lainnya melemah, dan 183 sisanya stagnan.
Kenaikan hari ini melanjutkan reli IHSG yang sudah menguat 3 hari beruntun sepanjang pekan ini dan kembali lagi menyentuh level psikologis 7.000. Inflow dana asing tampak mulai kembali ke Indonesia.
Kinerja IHSG yang positif dan masuknya aliran modal asing ke pasar saham ini seiring dengan kinerja Wall Street yang bangkit dari keterpurukan dan diramal sudah mengakhiri fasebearishmenjadi sentimen positif yang menular ke bursa domestik.
Setelah agresif mengerek suku bunga acuan sebesar 225 basis poin (bps) sepanjang tahun ini, ke depan, The Fed selaku bank sentral AS dinilai tidak akan terlalu hawkish lagi.
Dari dalam Negeri, investor juga fokus untuk menanti rilis data ekonomi penting pekan ini yaitu pertumbuhan ekonomi. Konsensus Trading Economics memperkirakan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,17% secara tahunan.
Ekspektasi bahwa ekonomi bisa kembali tumbuh dengan laju di atas 5% membuat selera risiko investor semakin terdongkrak.
Di sisi lain, bulan Agustus akan diwarnai oleh rilis kinerja keuangan emiten. Sejauh ini sektor perbankan dengan bobot terbesar IHSG berhasil mencatatkan kinerja positif yang tercermin dari laba bersih bank-bank kakap yang juga tumbuh positif.
Kinerja BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI yang menjadi acuan sektor perbankan bahkan tumbuh di kisaran 25% hingga nyaris 100% secara tahunan akibat pertumbuhan kredit dan penurunan biaya dana serta provisi.
Dalam jangka pendek peluang IHSG menguji level psikologis 7.100 masih terbuka. Namun waspadai secara teknikal IHSG sudah mendekati level jenuh belinya yang bisa memicu pembalikan arah akibat adanyaprofit taking.
Di sisi lain, investor juga perlu memperhatikan perkembangan geopolitik baru-baru ini. Bukan hanya perang Rusia-Ukraina, tetapi hubungan AS-China yang tengah memanas. Kondisi ini memang patut dicermati, walau Wall Street memberikan harapan, tetapi jika gaduh di Taiwan terus berlanjut maka akan menjadi risiko bagi pasar keuangan
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)