Kronologis Bank DKI 'Jegal' Pencabutan Suspensi Saham WSBP

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
03 August 2022 14:00
Proyek Toa di Filipina
Foto: Proyek Toa di Filipina

Jakarta, CNBC Indonesia - Alasan belum dibukanya suspensi saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terungkap. Ini ada kaitannya dengan langkah yang diambil oleh Bank DKI selaku salah satu kreditur anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tersebut.

Fandy Dewanto, Corporate Secretary WSBP menceritakan ihwal suspensi yang berujung pada masuknya saham WSBP dalam daftar potensial penghapusan (delisting) dari bursa domestik. Ini semua diawali pada awal tahun ini.

Suspensi perdagangan saham WSBP dikarenakan adanya gagal bayar atau default pembayaran kupon obligasi PUB I Tahap II pada tanggal 28 Januari 2022.
Default pembayaran membuat WSBP masuk ke dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat untuk Perkara Nomor: 497/Pdt.Sus./PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst pada 25 Januari 2022.

"Status PKPU tersebut menyebabkan WSBP masuk ke dalam masa Mandatory Standstill," tulis Fandy, Rabu (3/8/2022).

Setelah melakukan serangkaian proses persidangan, status PKPU WSBP sejatiya sudah berakhir pada 28 Juni kemarin. Ini mengacu pada hasil voting dalam sidang kala itu.

Hasil votingnya adalah, berdasarkan hasil putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta pada Selasa, 28 Juni 2022 menyatakan bahwa status PKPU WSBP resmi telah berakhir. Adapun hasil voting para kreditur yang telah dilakukan pada tanggal 17 dan 20 Juni 2022 adalah sebesar 80,6% secara nilai utang dan 88,9% secara headcount Kreditur Separatis serta 92,8% secara nilai utang dan 96,4% secara headcount Kreditur Konkuren menyatakan setuju.

Sampai dengan saat ini WSBP tengah menunggu Putusan Perdamaian PKPU berkekuatan hukum tetap (Inkracht). Putusan Perdamaian belum dapat Inkracht dikarenakan terdapat permohonan kasasi oleh salah satu kreditur WSBP, yaitu Bank DKI. "Dalam hal ini Manajemen menghormati permohonan kasasi tersebut dan akan terus mengawal prosesnya," tuturnya.

Manajemen berharap suspensi perdagangan atas saham WSBP dapat dicabut setelah adanya Putusan Perdamaian yang Inkracht. Manajemen meyakini bahwa dicabutnya suspensi akan memberikan manfaat bagi para pemegang saham WSBP.

Ia juga menyebut bahwa pihaknya juga berkomitmen untuk mengakselerasi pemulihan kinerja operasional dan keuangan pasca pandemi Covid-19 melalui strategi perbaikan antara lain fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya Proyek PMN (Penyertaan Modal Negara) dan proyek Pemerintah, melakukan efisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik, rasionalisasi organisasi dan rasionalisasi aset, melakukan optimalisasi capex, manajemen cash flow, inovasi produk, dan ekspansi ke pasar retail melalui e-commerce.

Adapun realisasi kinerja perseroan pada kuartal II tahun ini ,antara lain pertumbuhan nilai kontrak baru sebesar 28% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, peningkatan pendapatan usaha sebesar 44% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, menurunnya beban operasi sebesar 19% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, dan perbaikan skor implementasi GCG pada tahun 2021 menjadi 85,65 dibandingkan 82,25 pada tahun 2020.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular