Laba Turun, Saham Sido Muncul Sudah 5 Hari Beruntun Meriang
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah terkena Auto Reject Bawah (ARB) berjilid-jilid sejak pekan lalu, harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) bergerak liar hari ini, Rabu (3/8/2022).
Harga saham SIDO dibuka di Rp 770/unit. Tak berapa lama setelah perdagangan dibuka, harga saham SIDO sempat anjlok dan mencapai Rp 740/unit.
Setelah drop dan menyentuh posisi terendah di Rp 740/unit, harga saham SIDO rebound dan menyentuh Rp 820/unit.
Hanya saja kondisi tersebut tak berlangsung lama. Pada 10.40 WIB, harga saham SIDO terpantau melemah 1,27% di Rp 780/unit.
Penurunan kinerja keuangan SIDO di kuartal II membuat harga saham SIDO terkena ARB sejak akhir pekan lalu. Saham SIDO berakhir di zona merah sejak 28 Juli 2022.
Laba bersih SIDO melorot 36% secara tahunan menjadi Rp 150 miliar pada kuartal II-2022. Secara kumulatif laba bersih SIDO tercatat sebesar Rp 446 miliar pada semester I-2022 atau turun 11,2% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Penjualan SIDO di kuartal II-2022 turun 15% secara tahunan dan disumbang oleh semua segmen bisnisnya terutama dari segmen jamu herbal dan makanan serta minuman.
Penurunan penjualan tersebut turut membuat stok SIDO meningkat. Namun di sisi lain, sebenarnya SIDO berhasil mencatatkan kenaikan ekspor lebih dari 100% secara tahunan pada kuartal II-2022.
Riset dari BNI Sekuritas menyampaikan penurunan penjualan SIDO diakibatkan oleh dua hal. Pertama adalah tekanan inflasi yang meningkat membuat konsumen beralih fokus dari sebelumnya mengkonsumsi suplemen kesehatan menjadi ke sektor bahan makanan pokok.
Lebih lanjut riset yang ditulis oleh Patricia Gabriela dan Laksmita Febriyanti tersebut mengatakan kondisi saat ini berubah dari tahun lalu di mana kenaikan kasus Covid-19 membuat permintaan Tolak Angin terdongkrak.
"Kami melihat hal ini kemungkinan dikarenakan orang sekarang lebih lalai pada situasi Covid-19, sehingga tidak ada permintaan suplemen herbal untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka," tulis laporan tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)