
Achtung! Achtung! Emiten Haji Isam Melantai di BEI Besok

Jakarta, CNBC Indonesia - Semenjak book building IPO ini cukup ditunggu-tunggu apalagi dengan Komisaris Utama perusahaan tersebut yang terbilang masih muda, yaitu baru berusia 21 tahun.
PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) merupakan perusahaan perkebunan sawit. Pemegang sahamnya sebelum IPO antara lain, PT Eshan Agro Sentosa 99,91% dan PT Sinar Bintang Mulia 0,09%.
Eshan Agro Sentosa sendiri adalah subholding dari PT Jhonlin Group yang berkantor pusat di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Jhonlin Group merupakan milik pengusaha Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam.
Sementara itu, posisi komisaris lainnya di Jhonlin Agro Raya ditempati oleh Bambang Aria Wisena. Ada pula nama Usman Aji Purnomo.
JARR akan melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya 1,22 miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100. Mengutip situs Jhonlin Agro, saham ini mewakili sebanyak-banyaknya 15,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana.
Saham perusahaan akan ditawarkan ke masyarakat dengan harga Rp 300 per saham. Dengan demikian, perseroan bakal meraup dana sebesar Rp 366,8 miliar dari aksi korporasi ini.
Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham setelah dikurangi dengan biaya emisi akan digunakan untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan proyek pabrik kelapa sawit sebesar 21%.
Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai Capital Expenditure (CAPEX). Kemudian, 79% akan digunakan perseroan untuk modal kerja yaitu untuk pembelian CPO dan bahan baku lainnya, di mana ini dikategorikan sebagai Operating Expenditure (OPEX).
Adapun Jhony menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018.
Selain menjabat di perusahaan tersebut sejak 2022, Jhony juga menjabat di beberapa perusahaan seperti PT Araya Agro Lestari tahun sejak 2017 hingga sekarang, PT Citra Agro Raya tahun 2017 hingga sekarang.
Selain itu, ia juga menjadi pemegang saham PT Modal Harapan Bangsa tahun 2018 hingga sekarang. Ia pun memegang saham PT Surya Mega Adiperkasa tahun 2020 hingga sekarang.
Sebelumnya, Haji Isam sendiri tengah tersandung kasus dugaan suap pajak sekitar Rp 2,5 miliar lewat anak usaha perusahaan PT Jhonlin Baratama.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kekayaan Tambah Rp 500 M, Intip Gurita Bisnis Haji Isam