Mau IPO, Begini Prospek Bisnis Agung Menjangan Mas

Dwitya Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 02/08/2022 17:17 WIB
Foto: Dok: Agung Menjangan Mas

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon emiten PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) melihat peluang emas, untuk terus mengembangkan pundi-pundi pendapatannya di sektor tambak udang melalui pengelolaan lahan di berbagai wilayah.

Direktur Utama Agung Menjangan Mas Hartono Limmantoro mengatakan berniat untuk melakukan diversifikasi pendapatan melalui penyewaan lahan perusahaan yang berada di wilayah Bali seluas 5 Ha kepada pengusaha budidaya udang. Perusahaan akan secara eksklusif menjadi penyedia jasa penunjang budidaya ikan air payau (udang) di tambak tersebut.

"Kami juga tidak menutup kemungkinan untuk menjadikan lahan tersebut sebagai tambak yang dikelola secara pribadi oleh Perseroan sehingga Perseroan menjadi pemilik budidaya ikan air payau (udang) secara pribadi," kata Hartono kepada CNBC Indonesia belum lama ini.


AMMS saat ini tengah memperhatikan kesempatan-kesempatan untuk dapat menjangkau dan memperluas pasarnya dalam memberikan jasa dan mendapatkan pendapatan dalam rangka mengembangkan usahanya.

Daerah Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dinilai menjadi tempat yang menjanjikan dengan prospek usaha tambak udang yang luas, apalagi perusahaan selalu mengincar kesempatan yang ada. Perseroan juga memperhatikan daerah-daerah dil uar daerah tersebut seperti Sumatra dan Sulawesi.

Seperti diketahui, AMMS merupakan penyedia jasa penunjang budidaya perikanan dan tambak udang. Perkembangan bisnis tambak udang membuat kebutuhan pelanggan meningkat dan memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru pada industri tambak udang.

Kebutuhan baru ini dapat menjadi peluang untuk Perseroan dalam memberikan layanan terbaik dalam penyedia jasa penunjang tambak budidaya udang.

"Hal ini membuat kami berkomitmen untuk terus melengkapi lini bisnis kami sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan pelanggan akan jasa penunjang tambak budidaya udang," terangnya.

Dari sisi persaingan, Hartono mengatakan ada persaingan tidak langsung di daerah operasionalnya. Persaingan tidak langsung ini karena pelaku industri budidaya udang pada saat ini masih berfokus pada proses penyiapan, budidaya, dan pengurusan tambak secara mandiri.

Namun, tidak menutup kemungkinan, ke depannya akan terdapat pihak lain yang melirik bisnis di sektor yang sama dan menjadi pesaing usaha secara langsung.

"Secara umum, ketidakmampuan Perseroan untuk mempertahankan posisi yang kompetitif dan hasil yang maksimal kepada konsumen akan mengakibatkan konsumen Perseroan dapat melirik kepada penyedia jasa lainnya," ujarnya

Sekedar informasi, sebentar lagi akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan initial public offering (IPO) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam hajatan ini, AMMS akan melepas sebanyak 240.000.000 saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 50 di harga Rp 100. Secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 336.000.000 waran seri I atau sebanyak 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Hasil penawaran umum sangat mengesankan dan di luar ekspektasi awal kami. Adapun porsi oversubscribe mencapai 15.6 kali dari rencana pendanaan Perseroan. Minat investor pasar modal yang tinggi akan Penawaran Umum Perdana Saham ini, membuat Perseroan semakin optimistis dengan prospek cerah dari industri penunjang jasa perikanan.

 


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Melantai di Bursa, Merry Riana Bangun Masa Depan Edukasi