Saat Dunia Suram, Begini Cara Bijak Investasi Saham
Jakarta, CNBC Indonesia - Jika toko favorit Anda menawarkan diskon 13% untuk barang dagangan, Anda mungkin akan mengisi keranjang belanjaan Anda. Namun jika Anda seperti kebanyakan orang Amerika, Anda mungkin tidak begitu antusias dengan harga 'diskon' saat membeli saham.
Saat indeks S&P 500 turun 13% pada 2022, orang-orang tidak membeli lebih banyak saham dengan harga yang lebih murah. Berdasarkan survei terbaru dari Allianz Life, hanya 1 dari 4 orang Amerika yang mengatakan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di pasar saham, dan 65% orang Amerika lainnya mengatakan mereka menyimpan lebih banyak uang daripada yang seharusnya mereka keluarkan dari pasar karena takut kehilangan investasi.
Ketakutan itu tidak sepenuhnya tidak berdasar: Investasi apa pun berpotensi turun, dan kerugian investasi bisa menyakitkan - terutama bagi orang yang berencana untuk hidup dengan pendapatan investasi mereka dalam jangka pendek.
Namun, jika Anda berinvestasi untuk tujuan selama beberapa tahun, membiarkan ketakutan Anda dengan menjauhkan uang Anda dari pasar adalah kesalahan besar, kata Kelly LaVigne, wakil presiden wawasan konsumen di Allianz Life.
"Ketika pasar berjalan dengan baik, orang-orang melemparkan uang mereka ke sana. Ketika kinerjanya buruk, mereka menyimpan uang mereka," katanya.
"Itu melakukan kebalikan dari apa yang seharusnya Anda lakukan."
Inilah mengapa para ahli investasi mengatakan bahwa tidak bijaksana untuk menyimpan uang Anda dari pasar sekarang, meskipun segala sesuatunya terlihat menakutkan.
Investor Muda Harus Berani
Mungkin Anda menyimpan uang di sela-sela sembari menunggu pasar tenang. Tetapi jika Anda berada di puncak masa pensiun, Anda mengorbankan aset Anda yang paling berharga sebagai investor: yaitu waktu.
"Semakin muda Anda, semakin Anda perlu berada di pasar," kata LaVigne.
Itu karena semakin jauh Anda dari tujuan investasi Anda, semakin banyak waktu portofolio Anda harus pulih dari penurunan di pasar. Dan mengingat lintasan kenaikan historis jangka panjang pasar, memulai lebih awal dan tetap berinvestasi berarti mengambil keuntungan penuh dari compounding return.
Katakanlah seorang anak berusia 22 tahun yang berencana pensiun pada usia 67 tahun, pada awalnya menginvestasikan $1.000 ke pasar saham dengan diikuti $100 setiap bulannya.
Jika portofolionya menghasilkan pengembalian tahunan sebesar 7%, dia akan pensiun dengan hampir $405.000. Menurut kalkulator bunga terakumulasi (compound interest) dari CNBC Make It, jika dia memulai hanya lima tahun kemudian dan kondisi lainnya tetap sama, totalnya turun menjadi $280.000.
(hps/hps)