
Walton Family Keluarga Terkaya di Bumi, Begini Bisnisnya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Para konglomerat biasanya mewariskan harga kekayaan mereka pada keturunannya. Apalagi, jika usaha tersebut sejak awal telah dirintis bersama. Hal ini tentu dapat menjadikan keluarga tersebut menjadi sangat kaya raya.
Berjuang bersama keluarga, Walton Family yang merupakan pendiri Walmart yang didirikan oleh Sam Walton, merupakan cikal bakal lahirnya keluarga paling tajir di Planet Bumi.
Total perkiraan kekayaannya mencapai US$ 238 miliar. Tiap menitnya, klan bisnis pendiri jaringan ritel Walmart Inc. ini mampu menghasilkan uang hampir Rp 1 miliar atau sekitar US$ 70.000.
Keluarga Walton adalah keluarga terkaya di Amerika dan menurut ukuran tertentu, yang terkaya di dunia.
Pada tahun 2022, Alice, Jim, dan Rob Walton masing-masing memiliki kekayaan lebih dari US$ 60 miliar. Hal ini membuat mereka dapat menempati peringkat No. 16, 18, dan 19, masing-masing, dalam daftar miliarder Forbes.
Bermula dari Samuel Walton, yang lahir dari keluarga petani yang tinggal di ladang pada tahun 1918, di Kingfisher, Oklahoma. Sejak kecil, ia kerja serabutan.
Mulai dari menjadi pelayan restoran, memerah susu sapi di peternakan keluarganya dan menjualnya ke pelanggan, hingga menjual dan mengirimkan berbagai macam majalah dan surat kabar kepada pelanggan. Semua itu ia lakukan untuk membantu kebutuhan keluarganya.
Saat tumbuh dewasa, pria yang biasa disapa Sam ini tidak meninggalkan pendidikannya. Banyak disukai teman temannya, membuatnya mendapatkan penghargaan "Most Versatile Boy" dari sekolahnya David H. Hickman High School di Columbia.
Pada saat dia lulus dari University of Missouri pada 1940, teman-teman mahasiswanya bahkan memilih dia sebagai Presiden Abadi di kelas mereka.
Setelah lulus, Sam Walton sempat bergabung dengan Korps Intelijen Angkatan Darat AS. Tugasnya pada saat itu mengawasi keamanan pabrik pesawat terbang dan tahanan perang dalam misi Perang Dunia II. Kinerja selama itu membuahkan hasil, Sam dilantik sebagai Kapten hingga perang selesai.
Kembali dari perang, Walton kemudian mulai membangun bisnis toko rotinya setelah menikah dengan Robson pada 1943. Dengan pinjaman US$20.000 dari mertuanya serta US$5.000 yang disimpannya selama di Angkatan Darat, Walton membeli toko roti yang sudah jadi yaitu Ben Franklin di Newport, Arkansas yang kemudian dibenahi sedikit demi sedikit.
Di bisnis ini, ia mengajak adiknya James "Bud" Walton, yang kemudian menjadikan toko roti tersebut sebagai bisnis waralaba dan berhasil membuka hingga 16 toko roti Ben Franklin di tiga negara bagian. Dari toko pertamanya ini, walton belajar banyak dan mempraktekkan ide-ide brilian untuk mengembangkan bisnisnya di masa mendatang.
Kepuasan Walton yang tidak ada habisnya, Sam Walton terus mengembangkan bisnisnya. Ia kemudian coba membuka bisnis waralaba toko serba ada di kota kecil Bentonville, Arkansas.
Dengan bantuan dari saudaranya, ayah mertua, dan ipar laki-lakinya, ia melebarkan bisnisnya dengan ekspansi besar-besaran ke wilayah lainnya di AS.
Akhirnya, Sam dan James memutuskan untuk membuka toko Walmart pertamanya pada 1962 di Arkansas hingga memiliki 16 toko di tiga negara bagian. Walton saat itu melihat peluang besar di komunitas pedesaan, terutama di beberapa tempat terpencil karena penduduknya yang padat.
Ia pun sengaja menyediakan produk dengan kualitas terbaik namun dengan harga yang rendah hingga mempertahankan harga barang, agar Walmart lebih unggul dari kompetitor lainnya.
Selang tujuh tahun, perjuangan dan strategi Walton membuahkan hasil. Walmart berhasil mengembangkan sayapnya hingga memiliki 38 toko di banyak negara dengan hasil penjualan hingga US$44.2 juta dan resmi menjadi perusahaan dengan nama Walmart Store, Inc. Pada tahun 1970, Walmart menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek New York.
Hingga di 25 tahun berdirinya pada tahun 1987, Walmart telah mempunyai 1.198 jaringan di seluruh negeri, dan penjualan tahunannya mencapai US$ 15,9 miliar dengan jumlah tenaga kerja mencapai 200.000 orang. Pada tahun 1988, pada usia 70, Walton pensiun sebagai CEO, dan menyerahkan kendali kepada eksekutif veteran Walmart, David Glass.
Glass memimpin Walmart dari 1988 hingga 2000. Selama 12 tahun masa jabatannya di Walmart, Glass membangun kesuksesan pendirinya, Sam Walton. Dia meningkatkan pendapatan tahunan menjadi US$165 miliar pada tahun 2000, naik dari US$16 miliar pada tahun 1988.
Walau Sam Walton sudah tiada semenjak 1992 dan bisnisnya diwariskan kepada anak-anaknya, yaitu S. Robson Walton, John T. Walton, Alice Walton dan Jim Walton, Walmart tetap terus berkembang dan maju. Hal ini berkat dari kerjasama yang kuat antara anak-anaknya dengan semua saudara-saudara.
Namun, baru-baru ini kekayaan keluarga Walton dilaporkan turun US$ 11,4 miliar pada hari Selasa minggu lalu (26/7.2022) setelah Walmart Inc. memangkas prospek pendapatannya untuk kedua kalinya tahun ini.
Saham pengecer yang berbasis di Bentonville, Arkansas, yang dikendalikan oleh keluarga, jatuh 7,6% di perdagangan New York setelah mengatakan laba per saham yang disesuaikan akan turun sebanyak 13% tahun ini dengan pembeli AS mengekang pengeluaran untuk tiket besar.
Dua bulan lalu, perusahaan melaporkan laba per saham hanya akan turun sekitar 1%, sementara pada bulan Februari, telah memperkirakan kenaikan moderat.
Walmart memangkas proyeksi pendapatannya selama setahun penuh karena melonjaknya inflasi memberikan pertanda negatif bagi saham ritel. Walmart mengatakan bahwa harga yang tinggi telah mendorong konsumen untuk berhenti membeli pakaian.
Tiga anak Walton yang masih hidup, Alice, Jim, Rob, serta menantu perempuan Christy dan putra Christy Lukas memiliki hampir setengah dari saham itu. Dikutip dari Bloomberg, Selasa (26/7/2022), kondisi itu memberikan mereka kekayaan bersih gabungan sekitar US$ 199,3 miliar yang turun hampir 11% sejak pertama tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Orang Terkaya di Dunia 2022, Intip Deretan Bisnisnya