Kinerjanya Longsor, SIDO Kena ARB Berjilid-jilid

Putra, CNBC Indonesia
02 August 2022 13:42
PT Sido Muncul, Sidomuncul, (Sido muncul)
Foto: PT Sido Muncul, Sidomuncul, (Sido muncul)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan kinerja keuangan emiten jamu herbal PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) membuat harga sahamnya terpuruk.

Pada perdagangan Selasa (2/8/2022), harga saham SIDO ditutup melemah 6,51% di Rp 790/unit pada sesi I. Saham SIDO kembali terkena Auto Reject Bawah (ARB) alias koreksi terbesar harian.

Saham SIDO sudah 3x terkena ARB secara beruntun sejak Jumat pekan lalu. Sebenarnya seburuk apa kondisi keuangan SIDO sampai harganya longsor tak karuan?

Laba bersih SIDO melorot 36% secara tahunan menjadi Rp 150 miliar pada kuartal II-2022. Secara kumulatif laba bersih SIDO tercatat sebesar Rp 446 miliar pada semester I-2022 atau turun 12% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penjualan SIDO di kuartal II-2022 turun 15% secara tahunan dan disumbang oleh semua segmen bisnisnya terutama dari segmen jamu herbal dan makanan serta minuman.

Namun di sisi lain, sebenarnya SIDO berhasil mencatatkan kenaikan ekspor lebih dari 100% secara tahunan pada kuartal II-2022. Penurunan penjualan tersebut turut membuat stok SIDO meningkat.

Riset dari BNI Sekuritas menyampaikan penurunan penjualan SIDO diakibatkan oleh dua hal. Pertama adalah tekanan inflasi yang meningkat membuat konsumen beralih fokus dari sebelumnya mengkonsumsi suplemen kesehatan menjadi ke sektor bahan makanan pokok.

Lebih lanjut riset yang ditulis oleh Patricia Gabriela dan Laksmita Febriyanti tersebut mengatakan kondisi saat ini berubah dari tahun lalu di mana kenaikan kasus Covid-19 membuat permintaan Tolak Angin terdongkrak.

"Kami melihat hal ini kemungkinan dikarenakan orang sekarang lebih lalai pada situasi Covid-19, sehingga tidak ada permintaan suplemen herbal untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka" tulis laporan tersebut.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular